Refleksi Setahun Kepemimpinan Prabowo: Rekomendasi Bubarkan Kabinet Tambun

loading…

Kabinet Merah Putih setelah dilantik pada Oktober 2024. Foto/Dok SindoNews

JAKARTA – Pemerintahan Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka akan genap satu tahun pada 20 Oktober 2025. Kabinet Merah Putih yang dinilai tambun atau gemuk masih menjadi sorotan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Universitas Nasional (P3M Unas) melakukan kajin yang terbatas mengenai perjalanan setahun pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurut Ketua Tim P3M Unas Robi Nurhadi, kajian ini fokus pada 17 program prioritas Prabowo-Gibran: apa yang dijanjikan kepada masyarakat, dan apa yang sudah dirasakan rakyat dari janji-janji tersebut dalam waktu satu tahun.

Kemudian, agar bermanfaat bagi publik, kajian ini juga memberikan catatan tentang hal-hal yang perlu mendapat perhatian serius dan segera, termasuk merekomendasikan apa yang harus diperbaiki atau dihentikan, bahkan mengganti personil tim jika program tersebut harus dilanjutkan.

"Secara metodologi, kajian ini mengutamakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis data dari dokumen kebijakan, dokumentasi media, laporan lembaga terkait, serta pendapat tokoh dan masyarakat lain yang dikumpulkan selama setahun ini," ujar Robi dalam pernyataannya, Minggu (19/10/2025).

Kajian mengenai implementasi dari 17 Program Prioritas Prabowo-Gibran telah dibukukan dengan judul "Refleksi Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran". Secara umum ada enam catatan kritis dan rekomendasi yang diharapkan menjadi perhatian ke depannya, salah satunya adalah mengakhiri era kabinet tambun.

Baca Juga: Akhir Kisah 5 Menteri di Kabinet Merah Putih

Menurut Robi, pembentukan kabinet super gemuk yang dilakukan Prabowo-Gibran selama setahun terakhir tidak bisa dibenarkan baik dari segi kapasitas personal maupun kondisi ekonomi yang melatarbelakanginya, namun dapat dimengerti dari sisi politik.

Namun, masa satu tahun sudah cukup bagi rakyat untuk menilai dan memahami hal tersebut. Apalagi, tidak sedikit dari anggota kabinet maupun timnya yang membuat masalah, tidak kompeten, dan menjadi beban politik bagi Prabowo sebagai presiden.

MEMBACA  Ujian Kebijakan Satu China Prabowo di Tengah Meningkatnya Ketegangan Jepang-China