Ketegangan di Keluarga Kerajaan Inggris semakin meningkat seiring dengan persaingan kekuasaan antara Raja Charles III dan Pangeran William. Perbedaan visi mengenai masa depan monarki menjadi pemicu utama situasi ini. Meskipun Raja Charles III sedang berjuang melawan kanker pada usia 76 tahun, ia tetap berkomitmen untuk menjalankan tugas kerajaannya. Namun, persaingan kekuasaan antara Charles dan Pangeran William semakin memanas, dengan Ratu Camilla juga terlibat dalam dinamika ini.
“Charles telah lama menginginkan menjadi raja. Meskipun ia sedang berjuang melawan kanker, itu tidak menghentikannya dari keinginannya untuk menjadi pemimpin yang dinamis,” kata seorang sumber.
Menurut laporan RadarOnline, persaingan kekuasaan antara Charles dan Pangeran William semakin meningkat. Pangeran William, yang kini berusia 42 tahun, memiliki visi untuk memodernisasi monarki. Ia ingin menyederhanakan struktur kerajaan dengan fokus pada isu-isu sosial seperti kesehatan mental, tunawisma, dan lingkungan.
“Rencana seumur hidup Charles untuk masa pemerintahannya sekarang mulai tergeser oleh rencana baru William,” kata sumber tersebut.
“William tidak ingin membuang-buang uang atau waktu untuk proyek-proyek sampingan. Ia ingin uang dan waktu dialokasikan untuk proyek-proyeknya yang membantu tunawisma, misalnya,” lanjutnya.
Sebagai calon penerus takhta, William menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah keluarganya, Kate Middleton, dan ketiga anak mereka. Pernyataannya selama kunjungan ke Afrika Selatan menunjukkan pendekatan yang berbeda terhadap Keluarga Kerajaan, yang lebih inklusif dan relevan dengan generasi masa kini.