Rabu Siang, Gunung Merapi Melepaskan Awan Panas Menyelimuti Jarak 1,4 Km

Memuat…

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan bahwa pada Rabu (17/1/2024) pukul 11.00 WIB, terjadi awan panas guguran di puncak Gunung Merapi.

Selain itu, puncak Gunung Merapi juga dilanda hujan deras. Ini mengakibatkan warga diminta untuk menjauhi aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi, sebagai langkah pencegahan terhadap banjir lahar.

Baca Juga

BPPTKG melaporkan bahwa awan panas guguran tersebut memiliki amplitudo maksimum sebesar 13 mm, durasi selama 134,72 detik, dengan jarak luncur sejauh 1.400 meter (1,4 Km) ke arah Kali Bebeng. Angin bertiup ke arah barat daya dan hingga saat ini belum ada laporan tentang hujan abu di sekitar Gunung Merapi.

Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah yang berpotensi bahaya sesuai rekomendasi yang diberikan.

Sebelum terjadinya awan panas guguran, tercatat hujan di puncak Gunung Merapi dengan total curah hujan sebesar 2,8 mm, intensitas hujan 23 mm, dan durasi 7 menit. Hujan masih sering terjadi, oleh karena itu masyarakat diminta untuk waspada terhadap bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi serta awan panas guguran di daerah yang berpotensi bahaya.

Pada pagi hari Rabu, BPPTKG mencatat terjadinya 14 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.500 meter dari puncak Gunung Merapi. Selain itu, aktivitas kegempaan lainnya juga terjadi, termasuk 26 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-9 mm dan durasi 27,9-130,12 detik.

Baca Juga

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada pada Level III atau Siaga,” tulis BPPTKG.

MEMBACA  Rumah sementara untuk korban Gunung Lewotobi siap pada akhir tahun: menteri