Putri KW Bertekad Akhiri Catatan Buruk Melawan Akane Yamaguchi

Sabtu, 30 Agustus 2025 – 05:08 WIB

Paris, VIVA – Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, langsung fokus untuk hadapi unggulan kelima dari Jepang, Akane Yamaguchi, di semifinal Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Adidas Arena, Paris, pada Sabtu 30 Agustus 2025 waktu setempat.

Baca Juga :

Setelah 10 Tahun, Tunggal Putri Indonesia Akhirnya Raih Medali Dunia Lagi Lewat Putri KW

“Pertemuan terakhir lawan Akane, saya kalah di perempat final Indonesia Open 2025. Jadi besok saya harus siap betul fisik dan teknik buat menyerang. Harus siap lebih capek lagi dari hari ini,” kata Putri KW lewat rilis resmi PBSI, Jumat.

Sejauh ini, Putri KW belum pernah menang lawan Akane dalam tiga kali pertemuan.

Baca Juga :

Drama Indonesia vs Indonesia di Kejuaraan Dunia! Putri KW Hadapi Pusarla Sindhu yang Dilatih Irwansyah

Terakhir di Indonesia Open 2025, dia kalah dua gim langsung 19-21, 20-22. Sebelumnya di Indonesia Open 2023 dengan skor 12-21, 18-21, dan di China Open 2023 dengan skor 15-21, 11-21.

Baca Juga :

Jadwal 3 Wakil Indonesia di Perempat Final Kejuaraan Dunia Hari Ini: Jonatan Christie Lawan Jagoan Thailand

Meski begitu, semangat Putri KW sedang tinggi setelah berhasil kalahkan juara dunia 2019 asal India, Pusarla V. Sindhu, lewat pertandingan tiga gim 21-14, 13-21, 21-16.

Kemenangan ini sekaligus mengakhiri masa paceklik medali untuk tunggal putri Indonesia di Kejuaraan Dunia yang sudah berlangsung selama 10 tahun.

Medali terakhir yang diraih tunggal putri Indonesia adalah perunggu oleh Lindaweni Fanetri pada tahun 2015 di Jakarta. Sementara emas terakhir diraih pada tahun 1993 melalui Susy Susanti.

“Bisa sampai sini nggak mudah, banyak hal yang saya lakukan dalam diam untuk balikin semuanya lagi,” ujar Putri.

MEMBACA  Mengetahui Diri Sendiri Sudah Siap menjadi Ayah Anak 2 Masih Seperti Itu!

Akane sendiri lolos ke semifinal setelah menang atas Han Yue dua gim langsung 21-5, 21-19.

Halaman Selanjutnya

Medali terakhir yang diraih tunggal putri Indonesia adalah perunggu oleh Lindaweni Fanetri pada tahun 2015 di Jakarta. Sementara emas terakhir diraih pada tahun 1993 melalui Susy Susanti.