Pusat Riset dan Pengembangan: Penggerak Utama Partai dalam Meraih Suara Generasi Z

Jumat, 26 September 2025 – 00:46 WIB

Jakarta, VIVA – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) punya peran yang sangat penting untuk jadi penggerak gagasan partai supaya tetap relevan di era yang terus berubah.

Baca Juga :

Partai Non-Parlemen Resmi Bentuk Sekber, Oso: Berdaulat untuk Kepentingan Rakyat

Pendapat ini disampaikan sama Penasehat Ahli Balitbang DPP Partai Golkar, Henry Indraguna. Dia menanggapi pandangan Ketua Balitbang Golkar, Profesor Yuddy Chrisnandi, dalam Rapat Kerja II di Cirebon tanggal 20–21 September 2025 lalu. Menurut Henry, Balitbang gak boleh cuma jadi lembaga kajian internal aja, tapi harus jadi pusat inovasi politik dan kebijakan.

“Pernyataan Ketua Balitbang Prof Yuddy sangat tepat. Balitbang harus bisa menghasilkan riset yang bisa jawab isu-isu terkini, seperti transformasi digital, ekonomi hijau, ketahanan pangan, sampai tata kelola politik yang pake teknologi. Ini cara biar Golkar tetap relevan,” kata dia, dikutip Jumat, 26 September 2025.

Baca Juga :

Fraksi Golkar Terima Usulan Piyu Padi soal Sistem Hybrid di Royalti Musik

Dia bilang kalau generasi muda sekarang lebih peduli sama isu masa depan kerja, lingkungan, teknologi, dan kualitas hidup dibandingkan debat ideologi. Makanya, Balitbang harus datang dengan riset yang visioner dan bisa diubah jadi kebijakan yang nyata.

“Kalau Golkar mau jadi pilihan generasi Z dan milenial, Balitbang harus berani gabungin nilai sejarah dengan gagasan modern. Politik sekarang butuh narasi yang berdasarkan data, riset, dan inovasi,” tuturnya.

Baca Juga :

Golkar Minta Pemerintah Jelaskan Istilah IKN jadi Ibu Kota Politik: Dalam UU Tak Ada

Selanjutnya, Henry nekankan pentingnya manfaatin bonus demografi dengan siapin peta jalan politik yang sesuai aspirasi generasi digital. Dia optimis, kalo Balitbang bisa kasih strategi yang tepat, Golkar bisa memimpin perubahan politik nasional.

Selain itu, dia juga dorong agar Balitbang jadi jembatan komunikasi antara partai sama masyarakat. Menurut dia, kajian yang dilakukan gak boleh berhenti di menara gading, tapi harus membumi dan bisa dimengerti sama orang banyak.

“Balitbang gak boleh kerja di menara gading. Hasil kajiannya harus membumi, jawab kebutuhan masyarakat, dan perkuat citra Golkar sebagai partai yang peka dan adaptif. Kalo ini dijalanin dengan konsisten, saya optimis Golkar bisa jaga eksistensinya sebagai partai besar dan pimpin perubahan bangsa,” katanya.