Rabu, 24 September 2025 – 21:44 WIB
Jakarta, VIVA – Setelah merger, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk terus melakukan konsolidasi dengan fokus untuk menjaga dan meningkatkan pengalaman para pelanggan.
Baca Juga :
Telkomsel, Indosat, dan XLSmart Bersatu, ‘No More’ Penipuan
Upaya ini juga ditujukan untuk memastikan efektivitas operasional jaringan tetap optimal di tengah-tengah proses integrasi.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan mengintegrasikan pusat operasional dan pemantauan kualitas layanan terpadu (Customer Experience & Service Operation Center – CE & SOC) di satu lokasi yang sama, yaitu di Gedung XLSmart Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan.
Baca Juga :
Smartfren Makin Geber Pascamerger
CE & SOC ini merupakan penggabungan dari dua Network Operation Center (NOC) yang sebelumnya dimiliki oleh XL Axiata di XL Axiata Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, dan Smartfren di BSD – Tangerang Selatan.
Director and Chief Integration Officer XLSmart, Sanjay Vaghasia, mengatakan sejak awal merger, prioritas utamanya adalah menjaga stabilitas jaringan di tengah aktivitas integrasi yang intensif. Tujuannya agar kenyamanan pelanggan tetap terjaga dan operasional jaringan berjalan lancar.
Baca Juga :
Jurus XLSmart Jaga Sinyal di Tengah Banjir Bali
“Dengan memperbarui dan mengintegrasikan dua NOC dari dua tempat berbeda menjadi satu lokasi ini, kami lebih mudah melakukan pemantauan dan memastikan jaringan tetap prima. Sehingga para pelanggan tidak merasakan dampak buruk dari proses transisi ini,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 24 September 2025.
Pusat operasional dan pemantauan kualitas layanan terpadu (CE & SOC) ini sudah mulai terintegrasi sejak Juli 2025. Ini menandai sebuah pencapaian penting dalam fase pascamerger, di mana XLSmart memprioritaskan stabilitas jaringan serta efektifitas dan efisiensi operasional.
Dengan desain yang lebih modern dan terintegrasi, CE & SOC memantau semua layanan. Mulai dari layanan mobile internet, panggilan suara, SMS, Value Added Service, IoT, layanan perusahaan, internet kabel, aplikasi layanan mandiri (seperti myXL, Axisnet, MySF), hingga aplikasi OTT. Tujuannya untuk memastikan kualitas jaringan yang terbaik bagi seluruh pelanggan.
Pusat operasi baru ini menggabungkan semua fungsi pemantauan jaringan di satu tempat. Proses integrasi kedua NOC ini berhasil diselesaikan dalam waktu hanya tiga bulan, dan menjadi salah satu integrasi tercepat pascamerger di industri telekomunikasi Indonesia.
Selain punya sistem pemantauan canggih untuk berbagai vendor, CE & SOC juga dilengkapi dengan fasilitas war room modern. Fasilitas ini memungkinkan koordinasi yang cepat dan efektif antar tim, sehingga bisa memberikan layanan terbaik dengan respon sangat cepat jika ada gangguan jaringan.
CE & SOC juga memiliki sistem khusus bernama Unified Intelligent Monitoring System. Sistem ini mengintegrasikan berbagai sistem dan alat dari banyak vendor untuk memantau pengalaman pelanggan, serta mengadopsi teknologi kecerdasan buatan secara signifikan, termasuk alat analitik waktu-nyata untuk memastikan pengalaman pelanggan yang terbaik.
Unified Intelligent Network System dengan AI digunakan terutama untuk menangani gangguan dan meningkatkan kualitas jaringan secara real-time. Fitur-fiturnya mencakup auto demarcation, auto healing, auto rerouting, dan auto balancing.
“Teknologi ini memungkinkan penyelesaian masalah jaringan secara otomatis dan lebih cepat, khususnya ketika menghadapi insiden berskala besar,” jelas Sanjay.
Dengan jaringan yang semakin luas dan basis pelanggan mencapai 82,6 juta yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, diperlukan satu pusat komando terpadu untuk melakukan pemantauan dan pengelolaan jaringan.
Melalui integrasi di CE & SOC, operasional pemantauan menjadi jauh lebih efisien dan mudah dilakukan. Lokasi BSD dipilih sebagai CE & SOC karena dinilai strategis, memiliki infrastruktur setara data center yang sangat penting untuk kestabilan pemantauan, serta akses yang mudah.
Halaman Selanjutnya
Pusat operasi baru ini menggabungkan semua fungsi pemantauan jaringan di satu tempat. Proses integrasi kedua NOC ini berhasil diselesaikan dalam waktu hanya tiga bulan, dan menjadi salah satu integrasi tercepat pascamerger di industri telekomunikasi Indonesia.