Pusat Garam Nasional NTT Janjikan 26.600 Lapangan Pekerjaan: Menteri

Rote Ndao, NTT (ANTARA) – Pusat Industri Garam Nasional (K-SIGN) yang akan dikembangkan di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), diprediksi bisa menciptakan lebih dari 26 ribu lapangan kerja. Hal ini diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

"Jujur, saya sangat terkesan dengan potensi daerah ini. Menurut saya, lebih dari 26.600 orang akan dapat pekerjaan disini," katanya di Rote Ndao, Selasa.

Trenggono optimis K-SIGN akan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi kabupaten tersebut, tidak hanya melalui lapangan kerja langsung.

Menurutnya, pembangunan dan operasional pusat ini tidak hanya menguntungkan pekerja langsung, tapi juga sektor pendukung seperti pedagang, penjaga parkir, dan penjual ikan.

Dia menyebutkan, kehadiran K-SIGN berpotensi menyerap sekitar 50 ribu pekerja.

Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran Rp2 triliun (US$122,6 miliar) untuk proyek ini, yang mencakup lahan lebih dari 10 ribu hektar di Rote Ndao. Proyek ini rencananya akan dibangun selama 2025 hingga 2026.

"Tahun ini, pembangunan akan dimulai dengan target sekitar 1.300 hektar. Mudah-mudahan proyek sudah bisa dimulai Juli ini," ujarnya. Fase kedua, sekitar sembilan ribu hektar, dijadwalkan mulai tahun depan.

Proyek nasional ini merupakan inisiatif strategis untuk meningkatkan produksi garam, mendukung target pemerintah mencapai swasembada garam pada 2027, sesuai Perpres No.17/2025 tentang percepatan pengembangan industri garam nasional.

"Kami di KKP sudah berjanji kepada Pak Presiden untuk menghentikan impor garam paling lambat akhir 2027," tambahnya.

Berita terkait:

MEMBACA  Mantan Menteri Keuangan Mnuchin Membentuk Grup Investor untuk Membeli TikTok