Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto pada hari Senin memproyeksikan bahwa operasi pemulihan pascabencana di provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat akan selesai dalam waktu tiga bulan.
Berbicara dalam rapat pleno kabinet di Kompleks Istana Presiden, presiden mengatakan beliau telah meminta maaf kepada masyarakat, karena pemulihan di provinsi-provinsi yang terdampak banjir dan tanah longsor yang parah itu bisa memakan waktu beberapa bulan.
"Mungkin daerah-daerah akan kembali normal dalam 2 atau 3 bulan," ujarnya, sambil menambahkan bahwa pemerintah "tidak punya tongkat Musa" untuk menyelesaikan pemulihan dalam hitungan hari.
Presiden menekankan bahwa pemerintah bekerja keras untuk mengembalikan keadaan normal di ketiga provinsi tersebut.
“Sebagian besar akses jalan sudah pulih, dan hanya sedikit daerah yang masih terisolasi,” kata Prabowo.
Dia mencatat bahwa instruksi telah dikeluarkan kepada Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo untuk membangun 2.000 unit hunian sementara dan permanen.
Pemerintah juga telah mengerahkan 1.000 unit alat berat, ekskavator, tangki air bersih, toilet portabel, dan jembatan Bailey.
“Sebanyak 50 jembatan Bailey lagi saat ini sedang dalam pembangunan,” tambah presiden.
Prabowo mengatakan pemerintah telah mengerahkan 60 helikopter dan puluhan pesawat terbang, yang terbang setiap hari untuk mengangkut bantuan kemanusiaan ke provinsi-provinsi terdampak bencana.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa per 15 Desember, banjir dan tanah longsor telah menewaskan 1.030 orang, membuat 206 orang hilang, dan mempengaruhi jutaan orang di 52 kabupaten dan kota di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kerusakan di daerah terdampak mencakup 1.600 fasilitas publik, 219 fasilitas kesehatan, 967 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, dan 290 gedung perkantoran. Selain itu, 186.488 rumah rusak, yang terdiri dari 146.910 rusak berat, 8.695 rusak sedang, dan 30.883 rusak ringan.