Jakarta (ANTARA) – Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC) akan menghasilkan resolusi bersama untuk mempromosikan perdamaian di Palestina, menurut anggota parlemen Indonesia senior yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Kami setuju bahwa kami akan bersama-sama memanggil dunia untuk serius dan mengambil tindakan konkret terkait perdamaian di Palestina,” kata Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Irine Yusiana Roba Putri di sela-sela konferensi di Jakarta pada Selasa.
Ia mengatakan bahwa rekomendasi tersebut tidak hanya berlaku untuk parlemen negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), tetapi juga negara-negara di seluruh dunia.
Hal ini karena, jelasnya, parlemen negara-negara anggota OKI juga merupakan anggota Uni Parlemen (IPU), yang merupakan forum parlemen tertinggi dari parlemen-parlemen dunia.
Putri menekankan bahwa dukungan untuk perdamaian dan kemerdekaan Palestina telah menjadi isu utama yang disuarakan dalam Konferensi PUIC ke-19 oleh tuan rumah Indonesia, sebagaimana yang diarahkan oleh Ketua DPR Puan Maharani.
Selain kekerasan terhadap warga Palestina, segala bentuk kekerasan di negara-negara dengan populasi Muslim, termasuk konflik India-Pakistan dan krisis Rohingya, juga telah dikutuk dalam konferensi tersebut, katanya.
Sebelumnya, Ketua BKSAP Mardani Ali Sera mengumumkan bahwa Konferensi PUIC ke-19 akan menghasilkan Deklarasi Jakarta.
Namun, ia mencatat bahwa beberapa pihak telah mengusulkan untuk menyebut deklarasi bersama parlemen negara-negara anggota OKI sebagai “Deklarasi Senayan” karena konferensi tersebut diselenggarakan di gedung parlemen di Senayan, Jakarta.
Konferensi yang berlangsung dari 12 hingga 15 Mei 2025 ini bertema “Tata Kelola Baik dan Institusi Kuat sebagai Pilar Ketahanan.”
Acara tersebut bersamaan dengan peringatan 25 tahun PUIC, yang didirikan pada tahun 1999. Acara ini diharapkan akan menarik 450 delegasi dari parlemen negara-negara anggota OKI dan negara-negara pengamat.
Penerjemah: Melalusa Susthira, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025