Jakarta (ANTARA) – PT Waskita Beton Precast Tbk (kode ticker: WSBP) mencatatkan kinerja yang solid hingga kuartal ketiga tahun 2025. Perusahaan berhasil membukukan Pendapatan sebesar Rp 1,17 triliun, didorong oleh peningkatan produktivitas di semua lini bisnis dan efisiensi biaya yang terus dilakukan.
Kontributor terbesar bagi pendapatan operasional berasal dari segmen Beton Precast sebesar Rp 528,66 miliar atau 45,26% dari Pendapatan, diikuti oleh Beton Readymix & Quarry sebesar Rp 358,99 miliar atau 30,73%, dan Jasa Konstruksi sebesar Rp 280,51 miliar atau 24,01%. Pencapaian ini menunjukkan posisi kuat WSBP sebagai penyedia solusi beton terintegrasi dengan portofolio produk dan jasa yang terus berkembang.
“Kami terus mengoptimalkan proses produksi, melakukan pemeliharaan aset yang berkelanjutan, dan menerapkan inovasi teknologi untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik serta efisiensi biaya yang lebih baik,” ujar Fandy Dewanto, Wakil Presiden Sekretaris Perusahaan WSBP.
Kinerja positif di semua segmen berkontribusi pada peningkatan kontrak dan proyek baru sepanjang tahun 2025. Hingga akhir kuartal ketiga 2025, WSBP mengelola proyek dengan Nilai Kontrak Kelolaan (NKD) sebesar Rp 2,12 triliun dan mencatat Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 838,09 miliar, yang 70,24%-nya merupakan proyek eksternal. Pencapaian ini menunjukkan optimisme WSBP dalam mencapai target bisnis tahun 2025, yang juga tercermin dari berbagai proyek strategis yang sedang berjalan.
Beberapa proyek besar yang sedang dikerjakan WSBP antara lain pasokan untuk Proyek Tangguh UCC, Proyek Peningkatan Jalan Paket C di KIPP 1B–1C, pembangunan Kompleks Gereja Basilika dan Nusantara, serta sebagai kontraktor pelaksana pembangunan Gedung Perkuliahan Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Madura untuk tahun akademik 2025 dan pembangunan Dinding Penahan Jembatan Enim 1–Enim 2.
Dalam mendukung berbagai proyek ini, WSBP mengandalkan portofolio produk unggulan yang menjadi tulang punggung kinerja operasionalnya. Selama kuartal III 2025, lima produk terlaris WSBP yang andalan pendapatannya adalah Spun Pile, Readymix, Girder PC-I, Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP), dan Full Slab. Produk-produk ini banyak digunakan dalam proyek infrastruktur besar seperti jalan tol, jembatan, pelabuhan, dan gedung bertingkat. Kualitas produk yang konsisten dan pengiriman tepat waktu menjadi keunggulan kompetitif WSBP, menjadikannya pilihan utama untuk berbagai proyek nasional.
“Proyek-proyek baru ini menjadi bukti kepercayaan pasar terhadap kemampuan WSBP dalam menyediakan solusi beton berkualitas tinggi dan jasa konstruksi terbaik. Kami optimistis kinerja positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun,” tambah Fandy.
Dari sisi keuangan, WSBP membukukan Laba Kotor sebesar Rp 201,49 miliar dengan Gross Profit Margin (GPM) sebesar 17,25%. WSBP juga menjalankan komitmen efisiensinya, yang tercermin dari penurunan Beban Umum dan Administrasi menjadi Rp 273,47 miliar atau 21,01%. Selain itu, Pendapatan Lain-lain tercatat sebesar Rp 61,65 miliar, yang sebagian berasal dari pelepasan aset.
Dalam hal restrukturisasi keuangan, WSBP menunjukkan komitmen kuat untuk memenuhi kewajibannya. Perusahaan telah membayar CFADS Fase VI senilai Rp 112,34 miliar, sehingga total kumulatif menjadi Rp 541,74 miliar. Selain itu, WSBP telah melaksanakan PMTHMETD Fase V pada Juli 2025 senilai Rp 47,96 miliar, sehingga total konversi saham menjadi Rp 1,55 triliun atau sekitar 90,23% dari target konversi total.
“Keberhasilan WSBP dalam menjalankan skema restrukturisasi keuangan tepat waktu menunjukkan komitmen kami untuk memperkuat fundamental keuangan perusahaan dan menjaga kepercayaan semua pemangku kepentingan,” tutup Fandy.
Ke depannya, WSBP akan terus memperkuat kinerjanya dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), manajemen risiko yang terukur, dan memastikan semua pendapatan proyek didukung oleh pendanaan yang sehat dan berkelanjutan.
Reporter: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025