Indonesia diprediksi akan menjadi pemain utama dalam industri semikonduktor, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia menyampaikan pernyataan tersebut pada acara penandatanganan kesepakatan Proyek Strategis Nasional di Wiraraja Green Renewable Energy and Smart Eco Industry Park di Batam, Kepulauan Riau, pada hari Senin.
“Sebulan yang lalu, tim semikonduktor dari Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) datang ke Batam untuk melihat ekosistem semikonduktor,” katanya.
Visi Indonesia untuk menjadi salah satu dari tujuh negara yang diprioritaskan sebagai produsen semikonduktor global dibahas selama Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (IPEF), katanya.
“Ekosistem semikonduktor diharapkan terus dikembangkan sehingga menjadi penopang mesin ekonomi. Dari pemerintah, kami akan menyiapkan sumber daya manusia,” katanya.
Salah satu fokus utama pengembangan ini adalah lokalitas produksi semikonduktor dan baterai ion natrium.
Ini diharapkan membuat Indonesia lebih menarik bagi investor global dan membuktikan bahwa baterai ion natrium – sebagai alternatif baru dalam industri baterai – dapat berhasil dikembangkan di Indonesia.
“Oleh karena itu, saya harap dengan adanya industri ini, jumlah pekerja akan meningkat secara signifikan,” tambahnya.
Pengembangan industri semikonduktor dan baterai diharapkan dapat mendorong peningkatan jumlah pekerja dan membawa pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Kepulauan Riau.
Berita terkait: Indonesia, Australia bahas pengembangan SDM untuk industri semikonduktor
Berita terkait: Pendidikan mikroelektronika kunci bagi industri chip Indonesia
Penerjemah: Amandine Nadja, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024