Protes Mahasiswa Damai, Bukan Anarki: Menteri Indonesia

Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Indonesia, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa demonstrasi mahasiswa harus dilihat sebagai gerakan damai untuk mengawasi pemerintah. Dia menekankan bahwa “anarki tidak ada dalam DNA mahasiswa.”

“Demonstrasi mahasiswa itu gerakan damai untuk memantau kinerja pemerintahan. Anarki bukanlah bagian dari karakter mereka. Karena itu, dunia akademik harus dilindungi dari aksi represif dan infiltasi oleh pihak luar,” ujarnya dalam sebuah pernyataan pada Selasa.

Yuliarto menggarisbawahi komitmen kementeriannya untuk menjaga universitas sebagai ruang akademik yang aman. Menurutnya, kampus harus bebas dari tindakan represif, dengan mendahulukan dialog dan pendekatan persuasif.

Untuk memperkuat perlindungan, kementerian berencana menyediakan saluran pengaduan bagi mahasiswa dan staf untuk melaporkan kejadian.

“Kami berencana menyiapkan saluran aduan agar setiap masalah di kampus dapat ditangani dengan cepat, sambil menjaga fungsinya sebagai pusat pendidikan dan kebebasan akademik,” catatnya.

Sebuah tim kementerian juga akan berkoordinasi dengan pimpinan universitas untuk menilai dampak kerusuhan terkini terhadap mahasiswa, staf, dan fasilitas.

Yuliarto menyatakan bantuan medis dan psikologis akan disediakan jika diperlukan, serta koordinasi dengan aparat keamanan akan ditingkatkan untuk melindungi universitas.

“Saya mendorong para pimpinan universitas di seluruh Indonesia untuk membuka ruang dialog, mendengarkan aspirasi mahasiswa, dan memberi teladan dalam menjaga demokrasi yang sehat dan bermartabat,” tambahnya.

Pernyataan ini muncul setelah Universitas Islam Bandung (Unisba) melaporkan bahwa kerusuhan di Jalan Tamansari, Bandung, pada Senin dipicu oleh kelompok tidak dikenal setelah unjuk rasa mahasiswa berakhir di gedung DPRD Jawa Barat.

Rektor Unisba Harits Nu’man memastikan kekacauan tersebut bukan disebabkan oleh mahasiswa.

“Aksi mereka tidak seperti aksi mahasiswa. Kami melihat penembakan itu sebagai upaya membubarkan kerumunan. Ini kan area publik, bukan kampus,” katanya.

MEMBACA  Indonesia mempermudah proses investasi dengan dukungan dari awal hingga akhir

Kerusuhan ini menyusul gelombang demonstrasi besar-besaran di beberapa kota Indonesia setelah meninggalnya seorang driver ojol yang tertabrak kendaraan taktis polisi saat unjuk rasa di Jakarta pada 28 Agustus.

Berita terkait: Menteri minta daerah perbaiki fasilitas umum yang rusak dalam kerusuhan
Berita terkait: Halte Transjakarta yang terbakar di Jakarta akan segera beroperasi lagi

Penerjemah: Sean Filo M, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025