Kamis, 21 Agustus 2025 – 16:35 WIB
Dorong penerapan transaksi non-tunai di sejumlah pasar tradisional di Jakarta, Bank Jakarta raih penghargaan Mitra Perbankan dan Mitra Bank Literasi Keuangan pada ajang Lomba Digitalisasi Pasar. Lomba ini juga diikuti oleh bank-bank lain seperti BCA, Bank Mandiri, BRI, dan BNI.
Lomba Digitalisasi Pasar ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, Perumda Pasar Jaya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Bank Indonesia (BI). Tujuannya adalah untuk mendorong pasar tradisional beralih ke sistem pembayaran digital agar transaksi jadi lebih cepat, aman, dan transparan.
Sebanyak 20 pasar tradisional dari 153 pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya dijadikan lokasi percontohan. Mereka bersaing dalam beberapa kategori, seperti Program Literasi Teraktif, Digitalisasi Keuangan Terbaik, dan Akses Keuangan Termasif.
Bank Jakarta berhasil memperoleh tiga kategori penghargaan sekaligus, yaitu sebagai Mitra Perbankan Terbaik untuk Pasar Koja (Kategori B) dan Pasar Mayestik (Kategori A), serta sebagai Mitra Bank Literasi Keuangan Terbaik Kedua.
Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, kepada Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo. Acara ini disaksikan oleh perwakilan dari BI dan OJK di Main Hall Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dalam pidatonya, Gubernur Anung menyatakan bahwa digitalisasi tidak bisa dihindari. Ia sangat mengapresiasi lonjakan penggunaan QRIS yang meningkat hampir 47% di 20 pasar, serta kenaikan transaksi e-commerce lebih dari 40%.
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut. Ia menegaskan bahwa Bank Jakarta berkomitmen untuk menjadikan digitalisasi sebagai fondasi pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Kepala Pasar Mayestik, Dewi Ratna Furi, juga menyambut baik kolaborasi dengan Bank Jakarta. Menurutnya, digitalisasi bukan sekadar tren, tapi kebutuhan agar pasar tradisional tetap relevan di era ekonomi digital.
Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi, menyampaikan bahwa banknya akan terus mendorong digitalisasi pasar-pasar di seluruh Jakarta, karena meyakini hal ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan UMKM dan ekonomi daerah.