Program Penanggulangan Penyakit Kronis Dipercepat ke Lingkungan Kerja

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan Indonesia berencana memperluas Program Pengendalian Penyakit Kronis (Prolanis) ke perusahaan dan tempat kerja. Tujuannya untuk meningkatkan akses penanganan penyakit jangka panjang bagi karyawan, kata seorang pejabat senior pada Senin.

Program yang diinisiasi oleh BPJS Kesehatan ini selama ini lebih banyak melayani orang berusia 40 tahun ke atas. Padahal, banyak juga warga Indonesia yang lebih muda hidup dengan kondisi kronis, ujar Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular kementerian tersebut.

Dia mengatakan sekitar 65 juta warga Indonesia memiliki hipertensi dan 30 juta lainnya menderita diabetes. Hal ini menciptakan beban biaya kesehatan yang sangat besar.

Angka-angka ini menunjukkan mendesaknya kebutuhan untuk memperkuat deteksi dini dan pengendalian penyakit, terutama melalui layanan kesehatan primer, tambahnya.

“Langkah pertama adalah memperkuat upaya promotif dan preventif melalui pemeriksaan kesehatan gratis. Yang perlu diubah pertama kali adalah pola pikir masyarakat — biasanya orang pergi ke fasilitas kesehatan hanya setelah jatuh sakit,” kata Tarmizi.

Berita terkait: K3 main pillar of humane work environment: Minister Yassierli

Salah satu tantangan utama Prolanis, catatnya, adalah memastikan peserta kembali untuk kunjungan tindak lanjut rutin. Karena sesi ini biasanya diadakan pada jam kerja, banyak karyawan yang tidak bisa hadir.

Untuk mengatasi ini, pemerintah sedang menyusun kebijakan untuk membawa Prolanis ke tempat kerja. Saat ini, belum ada peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk bekerja sama dengan puskesmas untuk pemeriksaan karyawan rutin atau pemantauan pekerja dengan kondisi kronis.

“Itulah yang sedang kami kembangkan saat ini,” ujar Tarmizi.

Dia juga menekankan perlunya sistem pengingat yang efektif untuk mendorong partisipasi konsisten dalam kegiatan Prolanis.

MEMBACA  Indonesia dan China akan memperkuat kerja sama AI dan kota cerdas

“Kita tidak hanya bicara tentang mengurangi biaya untuk BPJS Kesehatan, tetapi juga tentang membuat warga Indonesia lebih sehat,” katanya.

“Kita harus fokus dulu pada penanganan dua kondisi utama — diabetes melitus dan hipertensi,” tambahnya.

Kemenkes berharap perluasan Prolanis ke lingkungan perusahaan akan meningkatkan pemantauan kesehatan, mengurangi ketidakhadiran kerja, dan menurunkan biaya kesehatan nasional secara bertahap.

Berita terkait: Safe, healthy work environment principal right of every worker

*Reporter: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025*