Program Pemberdayaan PNM Perluas Dampak Sosial hingga 2025

loading…

Sepanjang 2025, Permodalan Nasional Madani (PNM) terus memperkuat pendekatan pemberdayaan UMKM sebagai bagian penting dari penyaluran dana. Foto/Ist

JAKARTA – Tantangan yang dihadapi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bukan hanya sulitnya akses ke modal. Tapi juga ada kesulitan dalam mengelola usaha, masalah pemasaran, sampai rendahnya literasi keuangan. Karena itu, cuma pembiayaan saja belum cukup untuk menjamin UMKM bisa tumbuh secara berkelanjutan.

Untuk menjawab tantangan itu, Permodalan Nasional Madani (PNM) di tahun 2025 tetap fokus memperkuat pendekatan pemberdayaan UMKM yang jadi bagian tidak terpisahkan dari pemberian pinjaman. Lewat berbagai program, PNM tidak cuma bertindak sebagai pemberi modal, tapi juga sebagai pendamping yang membangun kapasitas usaha dan ketahanan ekonomi masyarakat, khususnya di segmen ultra mikro.

Baca juga: PNM Prioritaskan Keluarga Prasejahtera lewat Pemberdayaan Perempuan

PNM berpendapat bahwa pemberdayaan adalah kunci agar pelaku usaha bisa mengelola dana dengan produktif, mengembangkan usahanya, serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Makanya, program-program dari PNM dibuat untuk menggabungkan dukungan finansial dengan penguatan kapasitas, literasi, dan ekosistem usaha.

Contoh program utamanya adalah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang menyasar ibu rumah tangga dan perempuan prasejahtera, terutama di daerah pedesaan dan tertinggal. Dengan pendekatan kelompok, Mekaar tidak hanya menyediakan pinjaman ultra mikro, namun juga pendampingan rutin, pelatihan kewirausahaan, literasi keuangan, dam penguatan disiplin usaha. Melalui program ini, para perempuan didorong untuk berperan aktif dalam ekonomi keluarga dan komunitasnya.

MEMBACA  Ekspor Indonesia Januari-Juni 2025 Didominasi oleh CPO hingga Komponen Elektronik

Tinggalkan komentar