PALU (ANTARA) – Pemerintah bertekad memanfaatkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif yang dipelopori oleh Presiden Prabowo Subianto, untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak Indonesia, tegas Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
“Bapak Presiden bertujuan memberikan makanan untuk semua anak di seluruh Indonesia karena 60 persen dari mereka kurang akses ke menu dengan kandungan gizi yang seimbang,” ujarnya selama kunjungan kerjanya ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada hari Kamis.
Dia menunjukan bahwa di Indonesia tidak jarang melihat anak-anak diberi makanan yang sekadar mengenyangkan tanpa memperhatikan kebutuhan gizi mereka. Pimpinan BGN itu menyatakan banyak anak hanya mengandalkan nasi atau mi instan dengan kerupuk, dengan orang tua mereka tidak mampu membeli susu.
“Menu seperti itu tidak menawarkan nutrisi yang cukup dan hanya sekedar mengisi perut saja,” kata Hindayana.
Sebaliknya, dia menekankan bahwa menu yang disediakan di bawah program MBG menawarkan kandungan gizi seimbang dengan komposisi 30 persen protein, 40 persen karbohidrat, dan 30 persen serat serta mineral.
Makanan ini tersedia tidak hanya untuk anak sekolah tetapi juga untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Ini adalah bentuk intervensi yang menyasar orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk yang miskin dan kaya, anak-anak yang bersekolah di negeri atau swasta, santri pondok pesantren, serta mereka yang belajar di sekolah agama lainnya,” jelasnya.
Soal kunjungannya ke Palu, Hindayana mencatat bahwa itu adalah caranya untuk mendiskusikan berbagai hal dengan pejabat setempat, termasuk pengembangan unit pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), atau dapur MBG, di daerah-daerah terpencil.
Dia menjelaskan bahwa pemerintah menerapkan dua pendekatan untuk pembangunan SPPG, di mana salah satunya pembangunannya didelegasikan ke mitra. Yang lainnya menugaskan pemerintah daerah untuk mengelola pengembangan dapur MBG di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
Sejak program diluncurkan pada Januari lalu, lebih dari delapan ribu SPPG sudah beroperasi, melayani kebutuhan hampir 30 juta penerima manfaat MBG di seluruh negeri. Target yang lebih luas adalah mencapai 83 juta orang pada tahun ini.
Berita terkait:
BGN menanggung semua biaya pengobatan akibat keracunan makanan gratis
Aman dari awal hingga saji: Bagaimana dapur MBG Tanah Sareal menetapkan standar
Tiga anak pulih setelah kejadian makanan gratis di Jakarta: BGN
Penerjemah: Fauzi, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025