Jakarta (ANTARA) – Program Makanan Bergizi Gratis tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi lokal, menurut Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar.
“Bersama Badan Gizi Nasional (BGN), kami bekerja keras untuk menjadikan Program Makanan Bergizi Gratis sukses di Indonesia,” katanya saat peluncuran Pusat Kajian Pemberdayaan di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Jawa Timur, pada hari Jumat.
“Kami berharap program ini dapat menjadi bagian dari ekosistem yang mengarah pada bisnis masyarakat yang maju,” tambahnya.
Iskandar mengatakan bahwa ia yakin program ini, yang tersebar di 30 ribu unit di seluruh negeri, dapat memberdayakan masyarakat secara ekonomi serta membantu memberantas kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.
Ia merujuk pada skema program, di mana hingga Rp8 miliar (sekitar US$494 ribu) akan dialokasikan per unit layanan per desa untuk membeli produk pertanian lokal dan mempekerjakan penduduk setempat.
“Dengan demikian, kami dapat menyediakan makanan bergizi gratis sambil juga mendorong wirausahawan baru,” tambahnya.
Iskandar lebih lanjut menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan generasi masa depan Indonesia dengan memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, balita, anak sekolah, dan orang-orang yang berisiko stunting.
Program ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sumber daya manusia unggul dan berkualitas tinggi di Indonesia.
Dengan demikian, manfaat program ini adalah multi-aspek, termasuk menciptakan generasi cerdas, generasi sehat, dan lingkungan mandiri, tambahnya.
Berita terkait: Menteri membahas strategi untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem
Berita terkait: Pemerintah Indonesia terus meningkatkan kualitas program makanan gratis
Translator: Anita Permata Dewi, Yashinta Difa
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024