Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah sangat membantu perekonomian, dengan membuka 1,5 juta lapangan kerja baru pada awal tahun 2026.
Dia menambahkan, program ini juga menjamin pasar untuk petani dan peternak, karena produk seperti beras, telur, sayuran, dan protein hewani diserap sebagai bahan baku untuk makanan MBG.
“Kami telah berhasil menghidupkan kembali ekonomi rakyat. Setiap hari, kami butuh telur, sayur, ikan, ayam, dan bahan-bahan dari desa,” kata Prabowo dalam pidatonya di sebuah konferensi partai politik nasional di Jakarta, Senin.
Presiden mencatat bahwa pemerintahnya telah mengalokasikan dana sebesar Rp335 triliun (lebih dari US$22 miliar) untuk program ini di tahun 2026. Dana ini akan disalurkan ke desa-desa, sementara sebelumnya anggaran terpusat di kota-kota besar.
Sejak diluncurkan pada bulan Januari, program MBG telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat dengan anggaran sekitar Rp300 triliun, ujarnya.
“Kami telah membuktikan bahwa dengan niat baik, kita bisa melakukan banyak hal,” tegasnya.
Prabowo menjelaskan bahwa program ini tidak hanya menguntungkan murid dan ibu hamil, tapi juga mendorong pertumbuhan di tingkat desa.
Dia mengakui adanya tantangan seperti kekurangan pangan dan beberapa kasus keracunan makanan yang terisolir, tetapi menekankan bahwa jumlahnya sangat kecil — hanya 0,00017 persen dibandingkan dengan skala program.
Menyebut inisiatif ini sebagai “usaha yang sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya,” Prabowo membandingkannya dengan Brasil, yang butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat dalam program serupa, sementara Indonesia sudah mencapai 30 juta dalam waktu kurang dari setahun.
“Apakah ada kekurangannya? Ada. Tapi manfaatnya jauh lebih besar. Banyak elit yang tidak sadar bahwa sebagian rakyat kita hanya makan nasi dengan garam. Sekarang kita bisa beri mereka apa yang mereka butuhkan,” ucapnya.
Berita terkait: Prabowo minta pemeriksaan keamanan pangan di dapur MBG
Berita terkait: Prabowo keluarkan instruksi tentang program makan bergizi gratis ke BGN
*Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santomo
Hak Cipta © ANTARA 2025*