Program makan siang gratis untuk memenuhi kebutuhan diet gizi, memberdayakan masyarakat.

Program makan siang gratis, yang dikampanyekan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dibahas dalam rapat kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tampaknya tidak akan lama untuk merealisasikan program pasangan tersebut dengan memasukkannya dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Prabowo-Gibran telah, sejauh ini, mendapatkan jumlah suara terbanyak dari hari pemilihan 2024, berdasarkan hasil rekapitulasi sementara Komisi Pemilihan Umum. Namun, beberapa tuduhan dilontarkan bahwa program makan siang gratis hanya diinisiasi untuk kepentingan pihak tertentu. Sebelum program ini, ada contoh sukses dari implementasi program makan siang gratis pemerintah. Program ini dimulai oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada tahun 2023, yaitu Desa Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Melalui program B2SA, pemerintah memberikan edukasi tentang konsumsi makanan bergizi kepada masyarakat dan mendorong ekonomi sekitar serta memberdayakan mereka. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam program B2SA adalah makan siang gratis untuk penerima manfaat yang terdiri dari anak-anak yang stunting dan kurang gizi, wanita yang akan menikah, wanita hamil, dan ibu menyusui. Makan siang disalurkan kepada penerima manfaat di rumah makan. Awalnya, ada 40 penerima manfaat di setiap desa B2SA. Salah satu aspek unik dari program Desa B2SA adalah menu disiapkan oleh kader PKK dan asisten. Menu yang disiapkan disesuaikan dengan potensi makanan lokal. Kader PKK telah dibimbing untuk menyusun menu yang memenuhi prinsip gizi seimbang, dilengkapi dengan sumber karbohidrat, vitamin, dan mineral. Orang Indonesia sebelumnya terbiasa dengan jargon “Empat Sehat Lima Sempurna” dan kemudian kampanye “Apa yang Ada di Piringku” yang dipromosikan oleh Kementerian Kesehatan, dan sekarang, konsep B2SA sedang mendapat perhatian. Menu yang memenuhi persyaratan B2SA terdiri dari sepertiga sumber karbohidrat pokok, seperti beras, jagung, singkong, kentang, ubi jalar, dan sorgum. Selanjutnya adalah sepertiga sayuran, sepertiga buah, dan sepertiga lauk pauk yang berprotein. Dengan diet seperti itu, anak-anak dan wanita hamil akan memenuhi kebutuhan gizi harian mereka. Direktur Keanekaragaman Pangan dan Konsumsi Bapanas, Rinna Syawal, menyatakan bahwa di setiap Desa B2SA, ada 25 kader PKK yang telah diajari untuk menyusun menu dengan makanan bergizi seimbang, misalnya karbohidrat dengan protein atau sayuran. Makanan sehat akan diberikan kepada penerima manfaat sebanyak 36 kali dalam satu periode program. Kemajuan penerima manfaat akan dipantau untuk menentukan dampak program tersebut. Ini bertujuan untuk melihat dampak makanan B2SA pada masyarakat. Dampak program makanan gratis akan diukur berdasarkan berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan penerima manfaat. Desa B2SA dimulai berjalan pada pertengahan tahun 2023. Untuk tahap awal, program ini menargetkan sebanyak 75 desa di negara ini. Desa-desa tersebut adalah yang memiliki prevalensi stunting tinggi atau yang kekurangan ketahanan pangan. Program ini juga diprioritaskan untuk wilayah dengan pejabat desa yang menunjukkan komitmen untuk menjalankan program, memiliki tim PKK yang aktif, dan idealnya usaha milik desa yang aktif (BUMDes). Tiga komponen dalam Desa B2SA adalah Taman Pangan B2SA, Toko Makanan B2SA, dan Rumah Makan B2SA. Taman Pangan B2SA mempromosikan aspek ketersediaan pangan, di mana masyarakat didorong untuk menggunakan lahan untuk menanam tanaman pangan, sayuran, dan umbi-umbian serta mengembangkan sumber protein, seperti unggas dan ikan. Berbeda dengan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang berorientasi pada peningkatan produksi yang baik, Taman Pangan fokus pada pemenuhan ketahanan pangan. Sementara itu, Toko Makanan B2SA berkaitan dengan aspek ketersediaan pangan. Toko makanan bekerja sama dengan BUMDes untuk menyediakan barang pangan yang terjangkau yang dapat dibeli oleh warga setempat, seperti minyak goreng, gula, dan beras. Hasil pertanian dari program Taman Pangan juga bisa dijual di toko makanan. Selanjutnya, Rumah Makan B2SA adalah tentang aspek pemanfaatan. Rumah makan berkaitan dengan persiapan menu dan pengolahan makanan, konsumsi, dan edukasi publik. PKK akan mendidik masyarakat tentang gizi seimbang dan perilaku konsumsi sehat. Setiap desa mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp75 juta untuk menjalankan program B2SA. Tujuan program ini bukan hanya untuk menghasilkan generasi yang sehat, aktif, dan produktif tetapi juga untuk mengurangi prevalensi stunting dan ketidakamanan pangan serta mengubah perilaku masyarakat dalam mengonsumsi diet yang seimbang gizi. Sementara itu, program makan siang gratis Prabowo-Gibran, yang dijanjikan akan dimulai pada tahun 2025, diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi siswa dan juga mendorong ekonomi serta memberdayakan masyarakat lokal. Dengan alokasi anggaran Rp15 ribu per siswa, program ini akan memberikan semacam kesejahteraan kepada masyarakat akar rumput.

MEMBACA  Bobby Nasution Memimpin 6.060 Peserta Mudik Gratis Bersama di Medan