Jakarta (ANTARA) – Menteri Penduduk dan Pengembangan Keluarga Wihaji menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki visi untuk Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah kongkrit guna meningkatkan asupan gizi keluarga di seluruh Indonesia.
Dalam pidatonya di acara promosi program Bangga Kencana di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat (10 Oktober), dia menyoroti pentingnya inisiatif andalan Presiden ini.
"Dengan memperluas program MBG ke ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang tidak terdaftar, Bapak Presiden menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap asupan gizi keluarga," ujar Wihaji, seperti dikutip dalam keterangan di Jakarta pada Sabtu.
Menteri tersebut mencatat bahwa program MBG pada dasarnya dirancang untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang dimulai dari keluarga atau rumah tangga, yang dia gambarkan sebagai pilar utama pembangunan nasional.
"Negara ini akan maju jika keluarganya berkualitas," katanya.
Dia menjelaskan bahwa Kementerian Penduduk dan Pengembangan Keluarga bertugas mendorong peningkatan kualitas keluarga dan penduduk, termasuk dengan menekan angka stunting pada anak, mendorong pernikahan di usia ideal, dan mempromosikan pemenuhan gizi.
Wihaji menekankan perlunya merawat anak dengan cermat pada 1.000 hari pertama kehidupan mereka agar dapat tumbuh secara mental dan fisik secara optimal, dengan menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan gizi mereka.
Dia juga mendorong orang tua untuk mengintensifkan interaksi positif dan penuh kasih sayang dengan anak-anak mereka serta memastikan mereka tidak menghabiskan waktu berlebihan untuk gadget. Pendekatan ini disebutnya sama pentingnya untuk pertumbuhan mereka.
Hadir pula dalam acara tersebut, Ketua Komisi IX DPR Felly Estelita Runtuwene yang menyoroti urgensi melindungi anak Indonesia dari stunting guna mencetak generasi talenta berkualitas bagi bangsa.
"Kita harus memandang stunting sebagai isu kepedulian bersama karena ini bukan hanya tentang tinggi badan anak, tetapi juga tentang memastikan mereka dapat tumbuh cerdas, sehat, dan produktif," ujarnya.
Diluncurkan pada 6 Januari tahun ini, program MBG sejauh ini telah menjangkau lebih dari 30 juta penduduk di seluruh Indonesia. Target yang lebih luas adalah memperluas program ini setidaknya kepada 83 juta orang pada akhir tahun 2025.