Program Magang Membekali Generasi Indonesia untuk Persaingan Industri

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menyatakan bahwa Program Magang Nasional merupakan sebuah inisiatif strategis untuk mempersiapkan tenaga kerja Indonesia yang terampil dan siap bersaing di sektor industri.

Dia mencatat bahwa antusiasme masyarakat terhadap program ini menunjukkan kepercayaan yang tumbuh terhadap magang sebagai cara yang efektif untuk membangun kompetensi dan mendapatkan pengalaman langsung.

“Sejak program ini diluncurkan, minat dari masyarakat dan dunia usaha sangat luar biasa. Ini membuktikan bahwa magang semakin dipandang sebagai sarana yang efektif untuk mencetak pekerja yang terampil dan berpengalaman,” kata Afriansyah dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Sebanyak 156.159 pelamar telah mendaftar untuk gelombang pertama Program Magang Nasional 2025, dengan partisipasi 1.668 perusahaan sebagai penyelenggara.

Afriansyah, yang akrab disapa Ferry, mengatakan program ini menawarkan kesempatan bagi pencari kerja untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan mereka sebelum memasuki dunia profesional.

Program 2025 ini mencakup sektor-sektor kunci, termasuk makanan dan minuman, industri kreatif dan digital, komunikasi, manufaktur, pariwisata, logistik, transportasi, pertanian, dan layanan publik.

“Keberagaman sektor ini mengindikasikan bahwa industri semakin terbuka terhadap magang sebagai bentuk pembelajaran pengalaman di lingkungan kerja yang sesungguhnya,” ujarnya.

Berita terkait: Pemerintah RI luncurkan program magang nasional 15 Okt

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Cris Kuntadi menyampaikan bahwa gelombang pertama program 2025 terbagi menjadi beberapa tahapan.

Pendaftaran dan pengajuan proposal perusahaan berlangsung pada 1–14 Oktober, diikuti oleh pendaftaran peserta pada 7–15 Oktober. Seleksi dan pengumuman akan dilaksanakan pada 16–18 Oktober, sementara periode magang ditetapkan dari 20 Oktober 2025 hingga 19 April 2026.

Pada tahap awal ini, kementerian telah mengalokasikan kuota untuk 20.000 lulusan baru perguruan tinggi.

MEMBACA  Membaca Kode Keras dalam 15 Ketukan yang Muncul Saat Kerusuhan Jakarta

Selama magang enam bulan, peserta akan menerima tunjangan bulanan setara dengan upah minimum regional yang disalurkan melalui bank-bank BUMN di bawah jaringan Himbara—yaitu BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BSI.

Peserta juga dilindungi oleh program jaminan sosial nasional, yang mencakup asuransi kecelakaan kerja dan kematian, serta akan menerima sertifikat resmi setelah menyelesaikan program.

Program ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan industri serta memperkuat kesiapan tenaga kerja Indonesia untuk menghadapi transformasi ekonomi dan teknologi.

Berita terkait: Pemerintah targetkan 80 ribu lulusan di gelombang kedua Magang Nasional

*Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025*