Program Kosabangsa Diperluas untuk Pembangunan Daerah

Pemerintah Indonesia majukan pembangunan daerah lewat program Kolaborasi Sosial untuk Pembangunan Bangsa (Kosabangsa). Program ini melibatkan 75 universitas pelaksana dan 46 universitas mitra.

Program ini mengatasi tantangan seperti stunting, kemiskinan, dan penguatan ekonomi lokal di daerah tertinggal dan terdepan. Fauzan Adziman, Dirjen Riset dan Pengembangan di Kementerian Pendidikan Tinggi, mengatakan Kosabangsa memungkinkan universitas bawa ilmu pengetahuan dan teknologi langsung ke masyarakat untuk ciptakan solusi berkelanjutan.

“Kami harap masyarakat akan langsung rasakan manfaat nyata,” ujarnya pada Jumat.

Satu inisiatif di Nusa Tenggara Timur menghimpun universitas, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), dan pemerintah daerah untuk jalankan program penurunan stunting terpadu. Program ini mencakup kesehatan, pangan, budaya, dan lingkungan.

Ketut Adnyana, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat kementerian, tekankan bahwa kesuksesan Kosabangsa bergantung pada kolaborasi antar sektor dan pemetaan masalah yang jelas agar sesuai dengan prioritas nasional.

Program ini saat ini mencakup sekitar 77 persen wilayah Indonesia di 24 provinsi. Program tahun ini juga menargetkan ekonomi kreatif, energi terbarukan, ekonomi biru, dan swasembada pangan. Dari Aceh hingga Papua, mahasiswa dan dosen bantu masyarakat manfaatkan potensi lokal untuk bangun kemandirian ekonomi yang digerakkan oleh inovasi.

Berita terkait: Pemerintah bentuk dewan pendidikan tinggi untuk dorong perubahan berdampak
Berita terkait: Pemerintah bantah video viral yang klaim menteri sebut guru sebagai beban

Penerjemah: Sean Filo Muhamad, Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

MEMBACA  Otoritas Papua Menghentikan Pengangkutan Ilegal Cenderawasih