Program Hilirisasi Pertanian Indonesia Targetkan 8 Juta Lapangan Kerja

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Indonesia Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa program hilirisasi di sektor pangan, perkebunan, dan peternakan, dengan nilai investasi Rp371 triliun (US$22,2 miliar), dapat menciptakan hingga 8 juta lapangan kerja.

Pernyataan ini disampaikannya usai rapat dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani di Jakarta pada hari Jumat. Rapat tersebut menyepakati investasi Rp371 triliun untuk mempercepat hilirisasi pertanian.

Sulaiman menyebutkan bahwa dalam tahap awal program, pemerintah menargetkan untuk menyerap tiga juta pekerja dalam tiga tahun ke depan, atau sekitar 1 juta orang per tahun.

Ia menekankan bahwa pemerintah sedang mempercepat hilirisasi di bidang pertanian untuk meningkatkan nilai tambah komoditas lokal dan menghasilkan jutaan lapangan kerja baru.

Menurut Sulaiman, studi pra-kelayakan akan segera diselesaikan dan diajukan kepada Menteri Roeslani untuk ditindaklanjuti.

Dia mengatakan beberapa komoditas unggulan akan diprioritaskan dalam program ini, termasuk tebu, kakao, dan jambu mete.

Menteri itu menegaskan bahwa hilirisasi sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan daya saing komoditas nasional.

Sebagai contoh, dia menyebut industri kelapa, dimana harganya naik dari Rp600 per buah menjadi Rp3.500 setelah ada pengolahan lokal di daerah seperti Maluku Utara.

“Sebelumnya, kelapa dijual mentah dengan nilai yang kecil. Tapi setelah diolah di dalam negeri, harganya bisa naik sampai 500 persen. Dengan industri yang lebih besar, nilainya bisa meningkat 20 hingga 100 kali lipat,” jelasnya.

Berita terkait: Indonesia’s creative economy generates $94 billion, 26 million jobs
Berita terkait: Transmigration boosts jobs, reduces poverty in Indonesia: minister

Translator: Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

MEMBACA  Kronologi Pembelian Sapi Kurban oleh Syahrul Yasin Limpo Senilai Rp360 Juta dengan Dana dari Kementan