Jakarta (ANTARA) – Program ekspor untuk usaha kecil Indonesia, UMKM BISA Ekspor, berhasil mencatatkan transaksi sebesar USD108,82 juta. Jumlah ini setara dengan sekitar 1,8 triliun Rupiah, menurut Kementerian Perdagangan pada hari Kamis.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Iqbal Shoffan Shofwan, menjelaskan bahwa program ini mencatat USD55,95 juta dalam pesanan pembelian yang sudah pasti dan USD52,86 juta dalam potensi kesepakatan dari nota kesepahaman (MoU).
Dalam periode Januari hingga September 2025, kementerian telah menyelenggarakan 501 acara business matching yang melibatkan 1.013 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Acara ini mencakup lebih dari 312 presentasi produk dan 150 pertemuan dengan pembeli.
Beragam produk yang diminati mulai dari kayu, makanan dan minuman, kakao, kopi, perawatan tubuh, rempah-rempah, fashion muslim, furnitur, hasil perikanan, barang kesehatan, hingga produk berbasis kelapa.
"Program UMKM BISA Ekspor menunjukkan hasil yang nyata. Ini membantu menjaga stabilitas ekonomi domestik, memperkuat posisi kita di tingkat global, dan berkontribusi pada pertumbuhan nasional," ujar Iqbal dalam acara ulang tahun Asosiasi Pengusaha Muslim Indonesia (HIPKA).
Kementerian juga mempromosikan produk lokal melalui kampanye nasional seperti Bangga Buatan Indonesia, Belanja di Indonesia Saja, dan Kamis Pakai Lokal.
"Kampanye-kampanye ini mendorong kebanggaan sekaligus pembelian produk lokal," kata Iqbal.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebutkan bahwa Indonesia sedang memperluas pasar ekspor melalui perjanjian dengan Uni Eropa, kawasan Eurasia – termasuk Rusia, Kazakhstan, dan Tajikistan – serta Tunisia.
Pada perhelatan Trade Expo Indonesia ke-40, kementerian meluncurkan UMKM BISA Ekspor Pavilion yang memamerkan 20 produk terpilih dari sektor kreatif, manufaktur, dan primer.
Pavilion ini menyoroti dukungan pemerintah bagi UKM untuk memasuki pasar global serta menekankan inovasi, inklusivitas, dan keberlanjutan.
Beberapa bisnis yang berpartisipasi antara lain:
- PT Bio Konversi Indonesia: Menawarkan pupuk organik cair.
- CV Wellgroo Dinamika: Memproduksi tas kulit.
- PT Brana Wira Mandiri: Membuat kerajinan anyaman dari eceng gondok.
- Mamasoul Indonesia: Spesialis produk sepatu.
- PT Cerita Kreatif Kita: Menggabungkan kulit dan rotan dalam tas Wresti Medium.
Pavilion ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam membantu UKM berskala internasional sambil mempromosikan warisan budaya dan kreativitas.
Berita terkait: Cengkeh Lombok Utara Masuk Pasar Dubai
Berita terkait: Trade Expo Indonesia Raup Transaksi USD1,15 Miliar di Hari KetigaPenerjemah: Putu IS, Rahmad NasutionEditor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025