Program Buyback Bank Mandiri untuk Jaga Kepercayaan Investor dan Stabilitas Pasar Modal

Rabu, 12 November 2025 – 13:48 WIB

Jakarta, VIVA – Langkah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melakukan pembelian kembali saham atau buyback, dinilai lebih bertujuan untuk menjaga stabilitas pasar modal daripada disebabkan faktor fundamental perusahaan.

Baca Juga:
Terbitkan Kartu Debit Co-Brand GPN Gandeng IKA UII, Bank Mandiri Perkuat Inklusi Keuangan Nasional

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan Bank Mandiri adalah perusahaan BUMN yang ikonik dengan kapitalisasi pasar yang besar. Oleh karena itu, pergerakan saham Bank Mandiri punya pengaruh signifikan terhadap persepsi stabilitas keuangan di dalam negeri.

"Di situlah perlunya melakukan buyback, bukan semata-mata karena faktor fundamental, tapi lebih ke arah stabilisasi pasar ketika harganya sedang turun," kata Bhima dalam keterangannya, Rabu, 12 November 2025.

Baca Juga:
BCA dan Batavia Prosperindo Luncurkan Reksa Dana Batavia USD Money Market

Direktur Center of Economics and Law Studies/Celios, Bhima Yudhistira Adinegara.

Dia menambahkan, aksi korporasi ini diharapkan dapat meningkatkan kembali kepercayaan investor dan lembaga keuangan, baik domestik maupun internasional, yang ingin bekerja sama atau menanamkan dananya di bank pelat merah tersebut.

Baca Juga:
Harga Emas Hari Ini 10 November 2025: Produk Antam dan Global Kompak Kinclong di Awal Pekan

“Langkah tersebut juga diyakini bisa menumbuhkan keyakinan bagi bank-bank internasional yang berencana melakukan pendanaan bersama Bank Mandiri. Jadi, confidence-nya karena harga sahamnya akan naik,” ujarnya.

Bhima menegaskan, tujuan utama langkah buyback ini adalah untuk menjaga kepercayaan pasar. “Saya tidak lihat ada faktor lain selain stabilisasi pasar, yang sebenarnya bisa saja dilakukan oleh Danareksa tanpa buyback dari internal Bank Mandiri,” kata Bhima.

MEMBACA  Petugas pemilu diimbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan guna mencegah kelelahan.

Photo 3

Ilustrasi IHSG akan Reli pada perdagangan hari ini.

Meski begitu, Bhima berpendapat bahwa nilai anggaran buyback yang disiapkan, sebesar Rp 1,17 triliun, masih kurang signifikan. Dia bahkan membandingkannya dengan data penjualan bersih investor asing di saham Bank Mandiri, yang mencapai Rp 21,85 triliun dalam satu tahun terakhir.

Menurut Bhima, aksi buyback senilai Rp 1,17 triliun ini lebih bersifat psikologis bagi pasar, untuk menjaga kepercayaan investor agar tetap menjadikan Bank Mandiri (BMRI) sebagai pilihan utama investasi.

“Dengan kondisi tersebut, nilai buyback yang ideal seharusnya berada di kisaran Rp5 triliun hingga Rp10 triliun agar dampaknya terhadap stabilitas pasar lebih terasa,” ujarnya.

Harga Emas Hari Ini 11 November 2025: Produk Antam Melonjak, Global Makin Kinclong
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibanderol seharga Rp 2.360.000 per gram pada perdagangan hari ini.
VIVA.co.id
11 November 2025