Jakarta, VIVA – Tiga orang dai yang mengabdikan diri mereka di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T, mendapat penghargaan dari Kementerian Agama. Penghargaan diberikan dalam ajang Anugerah Syiar Ramadan (ASR) 2025.
Ketiga dai tersebut adalah Atropal Asparina, Abdul Latif, dan Aji Suprapto. Mereka berdedikasi dalam dakwah Islam pada daerah 3T. Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menegaskan bahwa penghargaan ini sebagai penghormatan terhadap mereka atas peran mereka sebagai ujung tombak dari dakwah Islam di pelosok Tanah Air.
Penilaian terhadap mereka dilakukan oleh tim internal Subdirektorat Dakwah dan HBI berdasarkan laporan kegiatan para dai. Ketiga dai yang terpilih dinilai dari program dakwah yang inovatif.
Aji Suprapto (35), salah satu dai 3T yang berasal dari Bekasi, tidak pernah berpikiran untuk mendapatkan penghargaan atas dedikasinya dalam berdakwah. Ia mengabdi di Kampung Zakat, Desa Selajambe, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Pendekatan yang dilakukan oleh Aji kepada masyarakat sangat humanis dan membumi, dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Ia juga melakukan kegiatan seperti pelatihan ibadah praktis untuk remaja dan lansia, serta kegiatan sosial seperti berbagi sembako, bersih-bersih masjid, dan bimbingan keluarga sakinah.
Atropal Asparina (32), berdakwah di Kabupaten Keerom, Papua, di ujung timur Nusantara. Selama Ramadan, ia tetap siaga meskipun ada instruksi dari TNI untuk tidak melakukan takbiran keliling menjelang Idul Fitri. Atropal fokus pada pengurusan jenazah dan berbagai kegiatan dakwah lainnya di daerahnya.
Abdul Latif, berdakwah di Desa Wayabula, Morotai, Maluku Utara, memperkenalkan konsep Al-Qur’an sebagai obat untuk jiwa dan kehidupan sosial. Ia menggunakan pendekatan tasawuf dan mendapati bahwa masyarakat di sana merespons positif pendekatan yang menenangkan dan menyentuh batin.
Program Dai 3T merupakan program pengiriman pendakwah yang rutin digelar Kementerian Agama selama Ramadan, bertujuan meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, memperkuat harmoni masyarakat berbasis nilai agama dan kearifan lokal. Program ini telah berjalan sejak 2022 dengan jumlah dai yang terus meningkat setiap tahun.
Pada 2022, Kementerian Agama mengirim 8 dai, meningkat menjadi 50 dai pada 2023, dan 500 dai pada 2024. Di 2025, Kementerian Agama mengirimkan 1.000 dai ke wilayah 3T di 35 provinsi.