Pria Hilang Ditemukan Tewas dengan Luka Panah dalam Kerusuhan Papua: Polisi

Jayapura, Papua (ANTARA) – Tubuh Nasir Daeng Mappa, yang dilaporkan hilang saat kerusuhan di Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, ditemukan dengan banyak luka panah, konfirm polisi pada hari Minggu.

Nasir, ayah dari Dafa, salah satu dari beberapa korban, ditemukan dibelakang Pos Paesa di Benawa pada tanggal 20 September, ujar Juru Bicara Kepolisian Papua Komisaris Besar Cahyo Sukarnito.

“Tubuh korban penuh dengan panah,” kata Sukarnito dari Jayapura, ibu kota Papua.

Nasir dilaporkan hilang pada 16 September setelah anak-anaknya ditemukan terluka di dekat Pos Paesa. Mobilnya telah dibakar, dan dia dilaporkan melarikan diri dari serangan itu bersama anak-anaknya, Dafa dan Atifa.

Seorang pengemudi yang lewat menemukan anak-anak yang terluka di sepanjang rute Jayapura-Wamena. Keduanya mengalami luka benda tajam dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Jayapura.

Dalam pencarian pada 19 September, polisi menemukan korban lain, supir Muhamad Rusli, tapi bukan Nasir. Jenasahnya berhasil ditemukan selama penyisiran kedua keesokan harinya dan dibawa ke Elelim.

Otoritas berencana memindahkan jenazahnya ke Sentani, lalu menerbangkannya ke Makassar untuk dimakamkan. Waktunya tergantung kondisi di Elelim, kata Sukarnito.

Kerusuhan ini dimulai pada 16 September setelah perselisihan pelajar meningkat jadi serangan dan pembakaran, merusak properti umum dan kendaraan di Elelim, ibu kota distrik.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, Komisaris Polisi Tingkat II Dr. Rommy Sebastian, mengatakan delapan korban, termasuk seorang bayi dan dua anak-anak, sedang dalam proses penyembuhan.

“Pasien datang secara bergelombang. Grup terakhir, dua anak-anak, datang Rabu malam,” ujar Rommy.

Yang terluka termasuk Eisrahmawati (23), Tasya (22), Yanti (50), Ema (33), Efelin (7 bulan), Atifah Muthasaddika (8), Rudi Saranga (36), dan Arsyaka Daffa Abdori (9).

MEMBACA  Polda Metro Jaya Bersama Bareskrim Kejar 'Bayangan Maut' Pelaku Penculikan Manajer Bank yang Masih Buron

Dari Jakarta, Juru Bicara TNI Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana menyatakan situasi di Yalimo telah stabil setelah perselisihan pelajar awal.

“Masalahnya awalnya kecil tetapi meningkat karena komunikasi yang buruk. Sekarang sudah terkendali,” katanya di Pameran TNI 2025 di Jakarta.

Dia mengkonfirmasi personel TNI yang terluka sedang pulih dan menekankan bahwa dukungan militer tetap dalam batas hukum, hanya membantu ketika diminta oleh otoritas lokal.

Berita terkait: Penerbangan di Mulia ditangguhkan akibat kerusuhan: polisi

Berita terkait: Tim Brimob-Cartenz di Mulia untuk kembalikan hukum dan ketertiban

Berita terkait: Kerusuhan Sorong membuat polisi kirim 100 perwira elit Brimob

Penerjemah: Evarukdijati, Rahmad Nasution
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025