Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang menghadiri Resepsi Bisnis Indonesia-Tiongkok 2025 di Jakarta pada Sabtu malam. Acara tersebut diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dengan tujuan memperkuat hubungan ekonomi bilateral dengan menghubungkan para pemimpin bisnis dari kedua negara.
Mengenakan setelan jas hitam, Presiden Prabowo dan PM Li tiba di lokasi sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Mereka disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Penurunan Rosan Roeslani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia. Para menteri tersebut juga didampingi oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sebelumnya, Menteri Roeslani mengatakan bahwa PM Li, yang mendarat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta pada Sabtu sore, didampingi oleh delegasi sekitar 60 investor dan perwakilan bisnis Tiongkok. Dalam pidatonya di pangkalan udara, ia menginformasikan bahwa para delegasi termasuk investor yang sudah ada maupun potensial.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa pertemuan antara Prabowo dan Li keesokan paginya di Istana Merdeka akan memperdalam hubungan ekonomi dan menarik investasi lebih besar dari Tiongkok. Mengenai resepsi bisnis malam Sabtu, Roeslani mencatat bahwa acara tersebut diharapkan akan menarik lebih dari 100 peserta bisnis dari Indonesia dan Tiongkok.
“Acara ini menjadi platform yang sangat strategis untuk membentuk kesepakatan baru dan memajukan kemitraan ekonomi kita,” katanya. Perdana Menteri Li mengunjungi Indonesia untuk serangkaian acara resmi, yang bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok.
Pada hari Minggu, selain pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Perdana Menteri Tiongkok juga dijadwalkan bertemu dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia di Kompleks Parlemen di Jakarta.