Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan pada hari Kamis bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia, dari tanggal 26 hingga 28 Oktober.
Prabowo diperkirakan akan berangkat dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta pada Sabtu, 25 Oktober. "Kemungkinan presiden akan berangkat sehari sebelum KTT dimulai," kata Sugiono kepada wartawan di luar Istana Merdeka.
Pada pertemuan tahunan tersebut, Prabowo dijadwalkan menyampaikan pandangan Indonesia mengenai penguatan peran ASEAN di tengah dinamika global yang berubah. "Ini tentang meningkatkan relevansi ASEAN, terutama dalam situasi saat ini," ujar Sugiono.
Presiden akan didampingi oleh Menlu Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan kemungkinan juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
KTT ASEAN ke-47 akan menampilkan 25 pertemuan tingkat tinggi yang membahas isu-isu penting seperti kerjasama ekonomi regional, transisi energi bersih, dan pemanfaatan energi nuklir untuk perdamaian.
Para pemimpin juga diharapkan membahas sikap ASEAN mengenai konflik di Gaza dan secara resmi menerima Timor-Leste sebagai anggota ke-11 blok tersebut.
Sebagai tuan rumah ASEAN tahun ini, Malaysia akan menyelenggarakan 14 pertemuan para pemimpin dan enam sesi tingkat menteri. Pembahasan akan mencakup perdagangan inklusif, keberlanjutan iklim, serta pengembangan ekonomi digital regional.
Pada tingkat menteri, beberapa kesepakatan telah dicapai, termasuk rencana untuk integrated regional power grid yang dapat memungkinkan penggunaan energi nuklir secara damai.
Di luar agenda utama, ASEAN telah mengundang negara-negara mitra dan pemimpin dari luar blok, termasuk Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, yang mengunjungi Jakarta dari tanggal 22 hingga 24 Oktober.
Sebelumnya, dalam sambutannya memperingati Hari ASEAN 2025 di Jakarta pada Jumat, 8 Agustus, Menlu Sugiono menekankan pentingnya ASEAN tetap netral dan kredibel di tengah persaingan yang menguat, fragmentasi ekonomi global, dan melemahnya hukum internasional.
Dia mengatakan kekuatan kelompok tersebut terletak pada kemandirian dan kredibilitasnya sebagai aktor regional yang netral dan inklusif.
Dia menegaskan kembali prinsip-prinsip inti ASEAN di bawah Treaty of Amity and Cooperation – penyelesaian sengketa secara damai, tidak mencampuri urusan dalam negeri, dan saling menghormati – serta mendorong kemajuan pada South China Sea Code of Conduct sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982.
Didirikan pada tahun 1967, ASEAN kini memiliki 10 negara anggota, dengan Timor-Leste yang akan bergabung sebagai anggota penuh selama KTT di Kuala Lumpur.
Berita terkait:
- ASEAN sepakat pertahankan sentralitas: Menlu Sugiono
- Indonesia dukung kerja sama ekonomi ASEAN-UE yang lebih erat
Penerjemah: Genta TM, Rahmad Nasution
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025