Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyatakan optimisme bahwa Indonesia dapat menjadi “lumbung pangan dunia” selama diskusi dengan beberapa gubernur yang berpartisipasi dalam kegiatan panen serentak di 14 provinsi.
Presiden Prabowo, yang memimpin kegiatan panen dari Majalengka, Jawa Barat, pada hari Senin, menyatakan bahwa visi menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan global dapat tercapai selama ada kebijakan yang lebih inklusif yang menguntungkan petani.
“Saya yakin kita akan menjadi lumbung padi dunia. Kita akan memberikan bantuan kepada negara-negara yang kesulitan. Tujuan kami baik dan mulia, dan tentu saja, kami ingin rakyat dan petani kita hidup sejahtera dan makmur,” ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, beberapa gubernur mengungkapkan apresiasi mereka terhadap kebijakan baru yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi petani dan meningkatkan produktivitas lahan.
Di antara peserta yang hadir adalah Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhammad Iqbal, dan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, yang mendiskusikan berbagai kebijakan.
Mereka membahas kebijakan yang mencakup penetapan harga gabah kering giling sebesar Rp6.500 per kilogram dan penyediaan langsung pupuk, alat pertanian, dan mesin kepada petani.
Menurut para gubernur, kebijakan-kebijakan ini telah berhasil meningkatkan produktivitas lahan pertanian di berbagai daerah.
Sebagai contoh, di Sulawesi Selatan, petani menghasilkan 1.993 ton gabah kering giling selama kuartal pertama 2025—angka yang setara dengan total panen tahunan dari tahun sebelumnya.
Presiden Prabowo menyambut baik laporan dari setiap daerah, yang menyajikan kemajuan produktivitas pertanian mereka.
Beliau menyatakan optimisme bahwa di masa depan, lebih banyak petani akan mendapatkan manfaat dari kebijakan-kebijakan tersebut yang menguntungkan mereka.
Berita terkait: Prabowo dorong lumbung pangan di setiap desa untuk kemandirian pangan
Penerjemah: Livia, Kenzu
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2025