Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan mengirim misi kemanusiaan Indonesia ke Myanmar pada Kamis (3 April), menyusul gempa bumi dahsyat yang melanda negara Asia Tenggara tersebut.
“Tim kami akan berangkat pada 3 April 2025. Semoga Presiden Prabowo dapat secara resmi mengirim mereka,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa.
Suharyanto menjelaskan bahwa rencana untuk mengirim personel kemanusiaan pada hari Kamis ini adalah bagian dari serangkaian pengiriman bantuan yang dimulai sebelumnya, termasuk pengiriman 12 ton bantuan logistik dan penempatan personel dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada hari Senin (31 Maret) dan tim pencarian dan penyelamatan dari BNPB hari ini.
Pada hari Kamis, dua pesawat akan dikerahkan—satu membawa delegasi pemerintah, personel TNI, dan pejabat Kementerian Kesehatan, sedangkan yang lain akan mengangkut bantuan logistik yang disediakan oleh pemerintah dan sektor swasta.
“Satu pesawat kargo akan membawa sekitar 80 ton barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di daerah terdampak bencana,” ungkap Suharyanto.
Baca juga: Indonesia kirim bantuan, USAR ke Myanmar yang terkena gempa
BNPB telah mengirim tim SAR yang terdiri dari 53 personel dan petugas keamanan dari TNI untuk membantu dalam evakuasi korban gempa di Myanmar.
“Tugas utama mereka adalah mencari korban. Semoga kami dapat membantu menemukan orang-orang yang masih hidup, atau mungkin jenazah korban,” katanya.
Suharyanto mencatat bahwa di bawah koordinasi BNPB, tim Indonesia akan bertugas selama seminggu.
Namun, Suharyanto memperkirakan bahwa misi kemanusiaan akan berlangsung selama sebulan, berdasarkan pengalaman di daerah terdampak bencana lainnya.
Kepala lembaga itu memastikan personelnya akan tetap siap untuk operasi yang diperpanjang jika diperlukan.
Ia menyimpulkan bahwa personel akan melanjutkan tugas mereka sampai otoritas Myanmar mengumumkan berakhirnya pencarian korban.
Baca juga: Baznas kirim bantuan darurat untuk mendukung pemulihan pasca gempa di Myanmar
Penerjemah: Walda Marison, Yashinta Difa
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2025