Presiden Membagikan Sembako Tanpa Mengacu pada Data

Kamis, 08 Februari 2024 – 18:11 WIB

Jakarta – Eva Kusuma Sundari, juru bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), menegaskan tanggapannya terhadap aksi pembagian sembako yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo menjelang Pemilu 2024.

Eva menegaskan bahwa pembagian sembako oleh Presiden Jokowi dilakukan tanpa merujuk pada data yang ada.

“Seharusnya pembagian itu ditujukan pada mereka yang berhak menerima, dan data tersebut ada di Badan Pangan Nasional atau Kemensos yang telah menjadi penyalur,” ujar Eva baru-baru ini.

Kader Partai Nasdem ini melanjutkan bahwa mengubah pembagian sembako menjadi kampanye oleh pemegang kekuasaan adalah tidak dapat diterima.

Eva juga menduga bahwa impor beras yang dilakukan oleh pemerintah saat ini terkait dengan kepentingan politik dalam bentuk pembagian sembako.

“Jika impor beras dilakukan karena panen gagal, itu seharusnya tidak terlalu buruk. Saya justru khawatir bahwa impor beras ini digunakan sebagai sembako,” ungkapnya.

Seperti yang diketahui, Presiden Jokowi telah melakukan pembagian sembako di berbagai daerah menjelang Pemilu 2024.

Yang terbaru, Presiden direncanakan akan membagikan sembako bantuan PNM Mekaar kepada 4.500 warga di Batu Bara, Sumatera Utara.

Sekedar informasi, Presiden Jokowi telah melakukan pembagian sembako di berbagai daerah menjelang Pemilu 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Kamis, 08 Februari 2024 – 18:11 WIB

Jakarta – Eva Kusuma Sundari, juru bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), menegaskan tanggapannya terhadap aksi pembagian sembako yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo menjelang Pemilu 2024.

Eva menegaskan bahwa pembagian sembako oleh Presiden Jokowi dilakukan tanpa merujuk pada data yang ada.

MEMBACA  Indonesia mengamankan lebih dari $10 juta dalam perjanjian perdagangan Osaka

“Seharusnya pembagian itu ditujukan pada mereka yang berhak menerima, dan data tersebut ada di Badan Pangan Nasional atau Kemensos yang telah menjadi penyalur,” ujar Eva baru-baru ini.

Kader Partai Nasdem ini melanjutkan bahwa mengubah pembagian sembako menjadi kampanye oleh pemegang kekuasaan adalah tidak dapat diterima.

Eva juga menduga bahwa impor beras yang dilakukan oleh pemerintah saat ini terkait dengan kepentingan politik dalam bentuk pembagian sembako.

“Jika impor beras dilakukan karena panen gagal, itu seharusnya tidak terlalu buruk. Saya justru khawatir bahwa impor beras ini digunakan sebagai sembako,” ungkapnya.

Seperti yang diketahui, Presiden Jokowi telah melakukan pembagian sembako di berbagai daerah menjelang Pemilu 2024.

Yang terbaru, Presiden direncanakan akan membagikan sembako bantuan PNM Mekaar kepada 4.500 warga di Batu Bara, Sumatera Utara.

Sekedar informasi, Presiden Jokowi telah melakukan pembagian sembako di berbagai daerah menjelang Pemilu 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News