Presiden Keenam Bergabung dalam Upaya Penghapusan Malaria Melalui APLMA

Jakarta (ANTARA) – Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyatakan bahwa ia telah bergabung dengan Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA) untuk membantu Indonesia menghilangkan malaria sebagai bagian dari komitmen global mencapai target ini pada 2030.

Dalam pernyataan yang diterima di sini pada Rabu, SBY mengatakan bahwa sebagai penasihat khusus APLMA, ia berkomitmen mendukung Indonesia mencapai target tersebut dengan membangun kolaborasi bersama organisasi global yang fokus pada pemberantasan malaria di seluruh dunia.

Ia menekankan bahwa meskipun malaria paling parah terjadi di Afrika, kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, juga harus serius menangani eliminasi malaria karena ini menyangkut kemanusiaan dan keadilan.

SBY mengakui bahwa menghilangkan malaria bukan hal mudah, membutuhkan dana besar, kerja sama multilateral, serta partisipasi masyarakat. Namun, ia yakin tantangan ini bisa diatasi melalui aksi kolektif dan inovasi.

“Ingat, selalu ada jalan keluar dan solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan itu,” ujar SBY.

Ia juga berterima kasih kepada mitra internasional yang telah mendukung Indonesia dalam upaya menghapus malaria. Selain itu, SBY percaya bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, target ini bisa tercapai tepat waktu.

“Kita punya keahlian teknis, inovasi, dan momentum regional untuk berhasil karena setiap nyawa yang diselamatkan, setiap komunitas yang terlindungi, setiap anak yang tumbuh bebas malaria adalah kemenangan bagi kemanusiaan,” kata SBY.

Indonesia, bersama APLMA, menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi ke-9 Asia Pasifik tentang Eliminasi Malaria pada 16–17 Juni 2025 di Bali.

Dengan tema “Bersatu dalam Aksi, Menuju Nol Malaria,” konferensi ini dihadiri lebih dari 250 peserta, termasuk pemimpin politik, menteri kesehatan, lembaga kesehatan global, dan pakar teknis untuk memperkuat komitmen regional menghapus malaria pada 2030.

MEMBACA  Persidangan Juri Dimulai dalam Persidangan Senjata Hunter Biden | Berita Pengadilan

Berita terkait: Indonesia tegaskan komitmen hapus malaria di Asia Pasifik 2030

Berita terkait: Pemerintah pilih wilayah Papua untuk pilot obat malaria massal

Reporter: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025