Presiden Jokowi meresmikan smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur

Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembukaan sebuah smelter milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, menandai tonggak penting dalam industri pertambangan nasional.

Dia mengakui menghadapi tantangan berat selama 10 tahun pemerintahannya, terutama dalam meyakinkan perusahaan pertambangan untuk berinvestasi dalam pembangunan smelter.

“Salah satu kesulitan dalam pemerintahan saya adalah meyakinkan perusahaan pertambangan untuk membangun smelter,” ujarnya dalam acara tersebut pada hari Senin.

Presiden berbicara tentang telah terlibat dalam negosiasi dengan Ketua Dewan PT Freeport, Richard Adkerson, sejak tahun 2017.

Jokowi mengakui bahwa negosiasi itu sulit karena investasi yang diperlukan untuk membangun smelter mencapai Rp56 triliun (USD1= sekitar Rp15.178).

“Oleh karena itu, perusahaan perlu menghitung manfaat membangun smelter,” kata presiden.

Setelah persiapan lahan selesai pada tahun 2018, kepala negara melakukan peletakan batu pertama untuk memulai pembangunan smelter.

“Setelah 30 bulan, syukurlah, kita bisa meresmikan smelter ini,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Widodo juga mendesak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, untuk segera menyelesaikan divestasi 10 persen saham PT Freeport Indonesia.

Divestasi 10 persen saham PT Freeport Indonesia merupakan salah satu persyaratan untuk memperpanjang izin usaha pertambangan khusus (IUPK) perusahaan.

Pabrik smelter PT Freeport Indonesia di Gresik adalah bagian dari program penunjang untuk penurunan industri sumber daya mineral di Indonesia.

Berdasarkan izin usaha pertambangan khusus, operasi smelter kedua milik PT Freeport Indonesia memungkinkan sumber daya mineral dikelola secara penuh dari hulu ke hilir secara domestik.

Smelter ini berfungsi sebagai fasilitas pemurnian tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia. Smelter dilengkapi dengan fasilitas utama seperti pabrik peleburan dan pemurnian tembaga dengan unit pemurnian logam mulia dan berbagai fasilitas penunjang.

MEMBACA  Pelajaran dari Pemilihan Negara Bagian Jerman Timur

Fasilitas penunjang yang disiapkan adalah pelabuhan, gudang konsentrat, pengolahan slag, pengeringan uap, pabrik oksigen, pengolahan asam sulfat, desalinasi, dan instalasi pengolahan air limbah dan permukaan.

Berita terkait: Smelter tembaga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi: Presiden Jokowi
Berita terkait: Presiden meresmikan smelter tembaga di Nusa Tenggara Barat

Translator: Andi Firdaus, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024

Tinggalkan komentar