Presiden Anggap Bendera ‘One Piece’ sebagai Ekspresi Kreatif: Pejabat

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto tidak terlalu khawatir dengan tren warga dan netizen mengibarkan bendera bajak laut dari serial Jepang One Piece, karena menganggapnya sebagai “ekspresi kreativitas,” kata seorang pejabat.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, namun, bendera One Piece tidak boleh diadu dengan bendera nasional.

“Tidak apa-apa jika (bendera itu dikibarkan) sebagai bentuk ekspresi. Tapi jangan sampai dibawa ke konflik atau dikibarkan untuk melawan bendera Merah-Putih. Sebagai orang Indonesia, kita harus akui bahwa Merah-Putih adalah satu-satunya (bendera nasional) kita,” ujarnya di sini pada Selasa.

Menteri itu mendorong warga untuk tidak bertindak tidak pantas menjelang Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus. Kesucian “bulan kemerdekaan” harus dijaga untuk menghormati pahlawan nasional yang berjuang untuk bangsa, katanya.

Hadi juga meminta generasi muda menunjukkan cinta mereka pada negara dengan menghormati simbol nasional, termasuk bendera nasional.

“Kita harus cinta bangsa dan cinta bendera Merah-Putih. Cintai dengan jiwa dan raga. Apa pun yang kita hadapi, kita harus cinta negara dan cinta simbolnya, bendera Merah-Putih,” tegas menteri itu.

Pernyataannya muncul sebagai tanggapan atas tren terbaru netizen Indonesia yang membagikan foto dan video bendera fiksi itu dipajang di rumah, kendaraan, dan ruang publik jelang Hari Kemerdekaan.

Dalam serial One Piece, bendera Bajak Laut Topi Jerami melambangkan perlawanan terhadap pemerintah dunia yang menindas dan perjuangan untuk kebebasan dan keadilan.

Memanfaatkan tren media sosial, netizen Indonesia menggunakan bendera anime itu untuk menyuarakan ketidakpuasan atas korupsi dan ketidakadilan di negara ini.

MEMBACA  Tanggapan Ketua KPK Terkait Pemberian Amnesti oleh Prabowo kepada Hasto: Wewenang Presiden