Prediksi Kegagalan Model Terjangkau Tesla di Pasar

loading…

Dengan harga yang tanggung, fitur-fitur yang dipotong terlalu banyak, dan skema pembiayaan yang agak menjebak, Tesla dianggap mengulangi kesalahan yang sama seperti kegagalan Cybertruck RWD dulu. Foto: ist

JERMAN – Peluncuran varian “terjangkau” untuk Model 3 dan Model Y Tesla pada tanggal 7 Oktober 2025, yang seharusnya jadi langkah besar untuk jangkau pasar massal, malah diterima dengan sikap skeptis dari para analis dan investor.

Alih-alih jadi pendorong pertumbuhan baru, langkah perusahaan ini dinilai punya resep gagal yang mirip dengan produk Tesla sebelumnya yang akhirnya ditarik dari pasaran.

Dengan beberapa kelemahan strategis—mulai dari harga yang belum cukup murah, pengurangan fitur yang berlebihan, sampai skema pembiayaan yang aneh—kedua model ini punya resiko sangat tinggi untuk “mati sebelum berkembang”.

1. Kritik Harga: Terlalu Mahal dan Melanggar Janji

Tesla memasang harga Model 3 Standar di USD 36.990 (sekitar Rp 592 juta) dan Model Y Standar di USD 39.990 (sekitar Rp 640 juta). Harga ini tidak bisa memenuhi ekspektasi pasar dan janji Elon Musk sendiri untuk menghadirkan mobil listrik seharga USD 25.000 (sekitar Rp 400 juta).

Kegagalan mencapai target harga ini terasa sangat ironis kalau lihat data dari BloombergNEF, yang menunjukkan biaya untuk sel baterai Li-ion sudah turun drastis dari USD 157/kWh di tahun 2018 menjadi cuma USD 78/kWh di tahun 2024. Seharusnya, dengan penurunan biaya komponen utama ini, Tesla bisa menawarkan harga yang jauh lebih bersaing.

Sebaliknya, pesaing justru sudah lebih dulu menguasai segmen ini. Chevrolet Equinox EV dijual mulai USD 32.995 (Rp 528 juta), sementara Hyundai Ioniq 5 model 2026 akan mulai dari USD 35.000 (Rp 560 juta). Posisi harga Tesla yang “tanggung” ini bikin mereka kalah bersaing.

MEMBACA  Kehidupan Monarki Eswatini: Sang Raja dan 70 Permaisuri

2. Kompromi Ekstrem: ‘Tesla Experience’ yang Hilang

Untuk bisa sampai di harga itu, Tesla melakukan pemotongan fitur secara ekstrem yang dinilai merusak nilai jual dan “pengalaman Tesla” itu sendiri. Beberapa kompromi yang paling banyak dikritik termasuk:

Frunk (bagasi depan) tidak lagi kedap air karena karet pakingnya dihilangkan.