Pratama Arhan Dibully oleh Netizen, Ibunya Meneteskan Air Mata

Kamis, 2 Mei 2024 – 03:32 WIB

Blora – Pratama Arhan kembali menjadi target bully netizen Indonesia. Di media sosial, bek sayap kiri Indonesia U-23 itu mendapat banyak kritik dan hujatan. Hal tersebut terjadi setelah ia melakukan gol bunuh diri saat Garuda Muda kalah 0-2 dari Uzbekistan U-23 dalam semifinal Piala Asia U-23.

Netizen Indonesia mengekspresikan kekecewaan atas kekalahan tersebut kepada Pratama Arhan. Komentar negatif terlihat dari media sosial mantan pemain PSIS Semarang tersebut.

Situasi yang dialami Arhan membuat keluarganya merasa sedih dan kecewa. Surati, ibu dari pemain berusia 22 tahun itu bahkan meminta maaf kepada publik.

“Kami mohon maaf atas kesalahan anak saya. Mohon para pendukung tidak membully Arhan. Kami sudah berjuang sekuat tenaga hingga pada titik ini,” ucap Surati saat diwawancara di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora, Jawa Tengah, Rabu 1 Mei 2024.

Surati tak kuasa menahan air mata saat membaca komentar-komentar negatif yang diterima oleh sang anak. Ia merasa sedih melihat Arhan harus menerima perlakuan tidak menyenangkan seperti itu.

“Kami mohon kepada netizen untuk berhenti membully Arhan. Dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk Timnas Indonesia. Kita seharusnya saling mendukung, bukan malah menjatuhkan,” ujar Surati.

Surati merasa lega karena Arhan telah bisa melepaskan diri dari tekanan tersebut. Ia melihatnya saat melakukan video call dengan sang anak.

“Tadi malam Arho (sapaan Arhan) sudah video call sama ibu, dan alhamdulillah sudah bisa tersenyum,” ucapnya.

Surati menjelaskan bahwa setiap pemain memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Seharusnya tidak selalu menyalahkan mereka atas kekalahan tim.

“Kita seharusnya tetap memberikan dukungan dan semangat kepada mereka agar mereka bisa terus berprestasi,” imbuhnya.

MEMBACA  Srikandi Indonesia Bertemu Malaysia di Babak Perempat Final

Surati berharap Arhan dan rekan-rekannya mampu menghadapi perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 dengan tenang, sehingga bisa mendapatkan tiket ke Olimpiade 2024 Paris.

“Harapannya seperti itu. Sebagai orang tua, kami mendoakan yang terbaik untuk anak kami. Sekali lagi mohon maaf atas kesalahan anak saya, tolong jangan dihujat. Mari saling mendukung,” terangnya.

Laporan Agung

Halaman Selanjutnya
Yang membuat Surati agak lega adalah Arhan sudah bisa lepas dari tekanan ini. Dia melihatnya saat melakukan video call dengan sang anak.