“
Kerajaan Majapahit memiliki sistem pertanian maju yang digambarkan dalam beberapa prasasti. Pertanian inilah yang menyokong perekonomian masyarakat di Majapahit hingga menjadi salah satu kerajaan besar di Nusantara yang disegani dunia kala itu.
Beberapa prasasti yang mempublikasikan pertanian maju di Majapahit seperti Prasasti Kwak I berangka tahun 789 M dan Prasasti Ngabean V atau Prasasti Ra Tawun I berangka 883 M. Kemudian, Prasasti Kamalagi 831 M, Prasasti Watukura I 902 M, Prasasti Harinjing 921 M, serta Prasasti Bakalan atau Prasasti Wulig berangka 934 M.
Selanjutnya ada Prasasti Kamalagyan 1037 M, Prasasti Kandangan 1350 M, dan Prasasti Trailokyapuri 1486 M.
Di dalam sumber prasasti-prasasti tersebut terdapat keterangan yang berhubungan dengan kehidupan pertanian mengenai jenis pertanian, pejabat yang mengurusi pertanian, pajak pertanian, serta berbagai usaha yang dilakukan penguasa untuk memajukan pertanian.
Bahkan ada pula prasasti yang di dalamnya memuat keterangan mengenai proses bertani padi, mulai dari mengolah tanah, menyebar benih, menanam, menuai, dan mengolah hasil panenannya. Keterangan yang hampir sama juga dapat dijumpai di dalam sumber karya sastra Jawa Kuno.
Pada buku “700 Tahun Majapahit Suatu Bunga Rampai” dikisahkan sumber-sumber karya sastra tersebut antara lain Kakawin Ramayana, Kitab Tantu Panggelaran, kitab Arjunawiwaha, Kitab Arjunawijaya, Sutasoma, dan Pararaton.
Keterangan lain yang dapat melengkapi gambaran kehidupan pertanian pada masa itu dapat diperoleh dari data relief yaitu yang sekarang disimpan di Museum Trowulan Jawa Timur dan relief yang dipahatkan pada Candi Borobudur di Jawa Tengah, Candi Rimbi dan Candi Gambar Wetan di Jawa Timur.
Di samping memuat keterangan atau gambaran mengenai cara atau sistem pertanian yang dilakukan pada waktu itu, relief tersebut juga memberikan gambaran mengenai jenis alat untuk pertanian.
Beberapa bendungan di kawasan Kediri dan Tulungagung, menyekat Sungai Pikatan dengan terbangun bendungan sekitar 175 meter x 350 meter dengan kapasitas daya tampung lebih tampung 350 ribu meter kubik air.
Pembuatan dam dan bendungan itu selain berfungsi sebagai irigasi pertanian, juga berfungsi sebagai pertahanan baik dari musuh maupun ancaman banjir.
(jon)
“