Jumat, 31 Oktober 2025 – 12:02 WIB
Jakarta, VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, angkat bicara soal usulan masyarakat mengenai penerapan tarif untuk Mikrotrans atau JakLingko supaya tidak lagi Rp0 alias gratis.
Baca Juga:
Pramono Minta Ada Payung Hukum dalam Sanksi Sosial Pembakar Sampah
Pramono menyatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan usulan tarif untuk JakLingko itu.
“Jadinya, kadang-kadang, kita kasih gratis pun salah. Tapi nggak apa-apa, masukan itu akan kami pertimbangkan,” ujar Pramono kepada para wartawan, dikutip pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Baca Juga:
Pramono Tinjau Proyek Pengelolaan Air Limbah di Pluit, Target Rampung 2027
Di sisi lain, Pramono juga menyadari banyaknya keluhan dari masyarakat tentang pelayanan JakLingko. Mulai dari sopir yang ugal-ugalan, tidak ramah kepada penumpang, sampai membawa keluarga ikut saat bekerja.
Karena berbagai keluhan itu, masyarakat lalu mengusulkan agar JakLingko yang sebelumnya gratis, sekarang dikenakan tarif.
Baca Juga:
Pramono Klaim Penanganan Banjir di Jakarta Lebih Cepat Dibanding Daerah Lain
Dengan begitu, diharapkan para pengemudi JakLingko tidak lagi bertindak seenaknya sendiri yang sering membuat penumpang merasa tidak nyaman.
“Memang, untuk Mikrotrans ini, kami juga tidak mau rasanya seperti sekarang jadi milik pribadi. Di lapangan kan seperti itu. Supirnya bawa keluarganya, anaknya ada di sampingnya. Itu tidak boleh terjadi, harus tetap bekerja secara profesional,” tutur Pramono.
Selain JakLingko, Pramono menyebutkan bahwa saat ini pihaknya juga sedang mengkaji besarnya kenaikan tarif Transjakarta. Belum diketahui pasti berapa tarif barunya, namun dia memastikan bahwa kenaikan tarif akan terjadi.
Diketahui, saat ini beban subsidi yang ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk tarif Transjakarta cukup besar.
Pemerintah, katanya, harus menanggung subsidi sampai Rp9.700 untuk setiap tiket.
Kondisi ini semakin terasa berat karena dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat untuk APBD pada tahun 2026 dipotong sampai Rp15 triliun.
“Kami sedang menyelesaikan hal itu. Sebenarnya di tarif yang lama pun, kami sudah memberikan subsidi per tiket sebesar Rp9.700. Kan terlalu berat, kalau terus-terusan seperti itu apalagi DBH-nya dipotong,” kata Pramono.
Terlebih, Pramono juga pernah mengklaim bahwa sebagian besar tarif transportasi umum di Jakarta merupakan yang paling murah dibandingkan dengan daerah-daerah lain. (ANT)
Pramono Minta Transjakarta Perbaiki Mesin Tap In-Out, Harap Seperti di Luar Negeri
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meminta Transjakarta memperbaiki mesin penempelan kartu masuk dan keluar karena sering eror dan menarik tarif lebih dari satu kali.
VIVA.co.id
30 Oktober 2025