Minggu, 15 September 2024 – 01:06 WIB
Jakarta, VIVA – Bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan bahwa dia akan menemui sejumlah mantan gubernur Jakarta mulai dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Anies Baswedan hingga Joko Widodo (Jokowi). Ia mulanya akan menemui Ahok lebih dulu.
Baca Juga :
Bawaslu Ultimatum Para Calon Peserta Pilkada Tahan Diri Tak Manfaatkan CFD
Pramono menyebutkan bahwa pertemuan dengan Ahok rencananya akan dilakukan pada Kamis 19 September 2024 pekan depan.
“Dengan Pak Ahok minggu ini mudah-mudahan hari Kamis, tempatnya sedang disepakati bersama,” ujar Pramono Anung kepada wartawan di Jakarta Selatan pada Sabtu, 14 September 2024.
Baca Juga :
Struktur Timses RK-Suswono Akan Diumumkan Pekan Depan, Bakal Diisi 70 Persen Anak Muda
Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung
Dia menjelaskan setelah Ahok, dia akan menemui Anies Baswedan. Tetapi, belum ada perjanjian pertemuan dengan Anies. “Ya nanti setelah Pak Ahok. Karena urutannya kan begitu, Bang Yos, Bang Foke, Pak Ahok baru Pak Anies kan gitu,” katanya.
Baca Juga :
Ridwan Kamil Sambangi DPW PKS Jakarta: Kita Berikan Pengenalan
Bahkan, politikus PDI Perjuangan itu menuturkan juga akan menemui Jokowi. Tetapi, pertemuan itu akan dijadwalkan setelah Jokowi purna tugas menjadi Presiden RI.
Diketahui, masa jabatan Presiden Jokowi akan berakhir dan Prabowo Subianto akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang.
“Kalau dengan Pak Jokowi akan lebih baik pertemuannya setelah beliau tidak menjadi Presiden. Artinya setelah 20 Oktober karena saya akan bertemu sebagai mantan gubernur,” ujarnya.
Pramono menyebutkan, pertemuan dengan mantan Gubernur Jakarta itu dilakukan karena ingin mempelajari soal masalah di Jakarta. Dia juga menyebutkan akan melanjutkan sejumlah program eks gubernur Jakarta jika terpilih.
“Kita kan belajar. Kita belajar dan kita sekaligus mengambil apa yang baik yang bisa diteruskan dari para gubernur itu. Transjakarta itu sebenernya sudah ada sejak Bang Yos. Tetapi kan setiap pergantian pejabat atau gubernur yang ada di DKI hampir semua kebijakan itu tidak sinkron,” kata Pramono.
Halaman Selanjutnya
“Kalau dengan Pak Jokowi akan lebih baik pertemuannya setelah beliau tidak menjadi Presiden. Artinya setelah 20 Oktober karena saya akan bertemu sebagai mantan gubernur,” ujarnya.