PraKerja Membantu Lima Juta Orang Membuka Rekening Bank Pertama Mereka

Jakarta (ANTARA) – Program Kartu Pra-Kerja telah membantu lima juta orang untuk membuka rekening bank dan dompet elektronik pertama mereka, demikian disampaikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di sini pada Jumat.

Selain itu, sebanyak 11,1 juta orang telah diverifikasi sebagai Nasabah Berintegritas (KYC) sejak menjadi anggota untuk mendapatkan manfaat Pra-Kerja.

“Angka ini menunjukkan bahwa Pra-Kerja telah menjadi model bagi program-program pemerintah di bidang ekonomi digital,” kata Wakil Menteri Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin di sini pada Jumat.

Salahuddin mencatat bahwa penandatanganan perjanjian kerjasama antara manajemen Pra-Kerja dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertujuan untuk memanfaatkan potensi digital Indonesia.

Menurut wakil menteri tersebut, sektor jasa keuangan negara telah mencapai tingkat kematangan digital yang tinggi, sehingga penting untuk mewujudkan inklusi keuangan.

Kolaborasi lintas sektor ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat komitmen Pra-Kerja dalam mendukung inklusi keuangan.

“Kami menyambut baik kolaborasi antara OJK dan manajemen Pra-Kerja dalam mendorong inklusi keuangan dan literasi keuangan. Selain itu, Pra-Kerja adalah program peningkatan keterampilan dalam skala besar,” ujar Salahuddin.

Sementara itu, survei evaluasi Pra-Kerja telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam penggunaan dompet elektronik selama periode 2020-2023.

Survei tersebut menemukan bahwa 4,6 juta dari lima juta peserta Pra-Kerja mulai menggunakan dompet elektronik untuk pertama kalinya dan 500 ribu lainnya membuka rekening bank untuk pertama kalinya.

Di samping itu, penelitian yang dilakukan oleh Bank Dunia dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa hampir 90 persen penerima manfaat Pra-Kerja menganggap program ini memberikan berbagai pilihan penyedia layanan pembayaran.

MEMBACA  Nelayan masih membutuhkan bantuan pemerintah, kata menteri kepada anggota parlemen

Selain itu, 96,4 persen peserta Pra-Kerja merasa puas dengan mekanisme pembayaran insentif yang cepat.

Berita terkait: Program Pra-Kerja fokus pada sektor digital pada tahun 2024: Menteri

Berita terkait: Pemerintah akan memperluas penggunaan dana pendidikan Kementerian Keuangan

Berita terkait: Manfaat Pra-Kerja signifikan, ungkap temuan penelitian terpisah

Penerjemah: Bayu S, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024