Presiden Prabowo Subianto melantik Profesor Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Profesor Amarulla Octavian sebagai Wakil Kepala di Istana Negara, Jakarta, pada hari Senin.
Saat ini menjabat sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) ke-15, Satria menggantikan Laksana Tri Handoko. Sedangkan Octavian—seorang pensiunan laksamana muda TNI AL—memperpanjang masa jabatannya di BRIN sebagai Wakil Kepala.
Pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden No. 123/P Tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan kepala dan wakil kepala BRIN oleh Deputi Administrasi Aparat Kementerian Sekretariat Negara. Selanjutnya, Presiden Prabowo memimpin Satria dan Octavian dalam mengucapkan sumpah jabatan.
“Demi Tuhan, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya dengan sebaik-baiknya, seadil-adilnya, dan akan menegakkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” bunyi sumpah tersebut.
Satria dan Octavian juga berjanji akan menegakkan segala peraturan undang-undang sesuai UUD 1945 serta setia kepada nusa dan bangsa. Lahir pada 17 September 1971, Satria resmi menjadi Kepala BRIN yang ketiga sambil masih menjalani periode kedua sebagai Rektor IPB untuk masa jabatan 2023–2028.
Dikenal sebagai ahli ekologi politik, Satria meraih jabatan guru besar tetap di Fakultas Ekologi Manusia IPB. Pandangan-pandangannya sering dijadikan rujukan dalam perumusan kebijakan nasional.
Ia juga pernah menduduki sejumlah peran strategis, termasuk Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Ketua Forum Rektor Indonesia.