Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan tujuh arahan untuk memperkuat penanganan bencana di Sumatra dalam rapat terbatas di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, Minggu malam.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyatakan dalam keterangan pada Senin bahwa Prabowo menyerukan tindakan darurat tingkat tinggi dari semua instansi pemerintah menyusul banjir dan tanah longsor yang meluas di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
“Pertama, presiden mendorong semua institusi untuk bertindak cepat, tepat, dan konsisten demi keselamatan serta pemulihan warga terdampak,” kata Wijaya.
Dia menambahkan, Prabowo memerintahkan TNI, Polri, Basarnas, dan BNPB untuk meningkatkan koordinasi dalam membuka kembali akses transportasi dan menyalurkan bantuan.
Untuk arahan ketiga, Wijaya mengatakan Prabowo menekankan prioritas pada rekonstruksi rumah untuk mendukung warga yang mengungsi akibat banjir parah.
Dia mencatat bahwa presiden juga menegaskan komitmen pemerintah untuk penanganan bencana yang bertahap dan presisi, sambil tetap waspada terhadap bahaya lingkungan di lapangan.
Dalam arahan kelima, Prabowo memerintahkan pengelolaan distribusi bantuan yang lebih ketat untuk menjamin kecukupan stok dan ketepatan waktu pengiriman barang pokok, khususnya obat-obatan.
Wijaya menyebut presiden juga menekankan pentingnya memastikan korban selamat mendapatkan pakaian yang cukup, baik melalui program pemerintah maupun donasi masyarakat.
Dalam instruksi terakhirnya, Prabowo mengingatkan para pejabat untuk menjaga integritas dan menjalankan tata kelola yang baik di seluruh proses penanggulangan bencana.
Prabowo menyampaikan apresiasi kepada pejabat pusat dan daerah, tim gabungan SAR, relawan, serta masyarakat, dengan menyatakan ketangguhan Indonesia bergantung pada kerja sama kolektif.
“Terima kasih, saya bangga akan dedikasi Anda,” ucapnya.
Berita terkait: Prabowo puji penanggap, ingatkan agar bantuan bencana Sumatra jangan disalahgunakan
Berita terkait: Bencana Sumatra tantangan yang harus kita atasi: Presiden Prabowo
Penerjemah: Andi F, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025