Prabowo Terkejut, Janji Hukum Diuji Beberapa Hari Usai Pernyataan

Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengaku kaget ketika janjinya untuk menegakan hukum tanpa pandang bulu benar-benar terjadi hanya beberapa hari setelah pernyataannya itu.

Berbicara di Apkasi Otonomi Expo 2025 di Banten pada hari Kamis, Prabowo mengingat kembali pernyataannya dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tanggal 15 Agustus lalu, dimana dia berjanji tidak akan melindungi anggota partainya, Gerindra, dari konsekuensi hukum.

“Saya bilang tidak akan melindungi siapapun dari Gerindra yang melanggar hukum. Beberapa hari kemudian, seorang anggota ditangkap. Dia anggota, tapi bukan kader penuh,” ujarnya dalam acara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) tersebut.

Meski tidak menyebut nama, Prabowo tampak mengacu pada mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tanggal 20 Agustus karena diduga melakukan pemerasan dalam kasus sertifikasi keselamatan kerja.

Prabowo menggambarkan kejadian ini sebagai hal yang disayangkan, dan menyiratkan bahwa orang tersebut mungkin bertindak ceroboh dan tidak mempertimbangkan dampaknya bagi keluarganya.

Menyentuh soal perjuangan Indonesia melawan korupsi, Prabowo mendorong para pemimpin daerah di seluruh tanah air untuk menjunjung tinggi integritas dalam pemerintahan.

“Sejarah menunjukkan bahwa tidak ada bangsa yang bisa maju di bawah pemerintahan yang korup,” katanya.

“Sebagai orang Indonesia, dari partai manapun kita, kita harus berani memperbaiki kesalahan,” tegasnya.

Menekankan bahwa penegakan hukum yang adil dan tanpa diskriminasi itu tidak bisa ditawar, Presiden Prabowo menyerukan kepada para pejabat negara di semua tingkat untuk melayani rakyat dengan memastikan tata kelola pemerintahan yang bersih dan adil.

MEMBACA  3 Keuntungan Membaca Ayat Kursi Sebelum Tidur