Prabowo Sesalkan Penangkapan Wakil Menteri oleh KPK

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyesalkan penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dikonfirmasi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

“Iya, (Presiden Prabowo) sangat menyesal. Apalagi peringatan (terhadap aktivitas korupsi) sudah diberikan berulang kali,” ujar Menteri Hadi dalam taklimat pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis.

Hadi menekankan bahwa salah satu program utama pemerintahan Presiden Prabowo adalah komitmen kuat untuk memberantas korupsi.

Menurut dia, perang melawan korupsi harus dimulai dari pejabat pemerintahan sendiri.

Presiden Prabowo telah berulang kali mengingatkan semua anggota kabinet untuk menjunjung tinggi semangat anti-korupsi dalam menjalankan tugas sehari-hari, jelas Hadi.

“Berulang kali, beliau menyampaikan pesan ini, khususnya kepada semua anggota kabinet, untuk menjaga semangat memerangi korupsi selagi menjalankan tanggung jawab sehari-hari,” tegas Hadi.

Selain itu, Prabowo juga mendorong Kabinet Merah Putih untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan publik agar tidak menyebabkan keresahan di masyarakat.

“Dua poin ini terus-menerus diingatkan oleh Presiden kepada kita semua,” tambah Hadi.

KPK menyatakan bahwa operasi tangkap tangan yang menangkan Wakil Menteri Immanuel Ebenezer terkait dengan dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengonfirmasi pada Kamis bahwa dugaan pemerasan dilakukan oleh Ebenezer terhadap beberapa perusahaan. Secara total, 10 orang lain ditangkap bersama Ebenezer.

KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menetapkan status para yang ditahan. Ini merupakan operasi kelima sejenisnya pada tahun 2025.

MEMBACA  Tiga Mayat Korban Kebakaran Glodok Plaza Diidentifikasi Kembali, Ini Identitas Mereka