Prabowo Sebut Prancis sebagai Mitra Utama dalam Modernisasi Sistem Persenjataan

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa Prancis adalah salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi sistem senjata utama (alutsista).

Saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Prabowo menginformasikan bahwa kedua negara sedang bekerja sama dalam produksi bersama dan transfer teknologi untuk beberapa peralatan pertahanan strategis.

"Kami memiliki perjanjian kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Prancis adalah salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi peralatan pertahanan, termasuk pengembangan industri pertahanan melalui produksi bersama dan transfer teknologi," ujarnya pada Rabu.

Pada kesempatan itu, ia menyoroti hasil positif dari Dialog Pertahanan Indonesia-Prancis ke-11 (IFDD) yang digelar di Jakarta pada 29–30 April 2025, serta partisipasi Indonesia dalam latihan militer bersama yang diadakan Prancis, termasuk Latihan Gabungan Multilateral La Perouse 2025.

Latihan tersebut berlangsung pada 16–24 Januari di Samudera Hindia, Samudera Pasifik, Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok.

Latihan ini diikuti oleh sembilan negara dari kawasan Indo-Pasifik—Prancis, Indonesia, Kanada, Amerika Serikat, Malaysia, India, Australia, Inggris, dan Singapura.

Prabowo kemudian menekankan komitmen kedua negara untuk melanjutkan kerja sama pertahanan, termasuk dalam peningkatan sumber daya manusia di sektor pertahanan.

Kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis terus berkembang, terutama selama masa jabatan Prabowo sebagai menteri pertahanan pada 2019–2024.

Pada periode itu, Indonesia secara resmi membeli 42 pesawat tempur Rafale buatan perusahaan Prancis Dassault Aviation. Indonesia juga mengumumkan pembelian dua kapal selam Scorpene buatan Naval Group, perusahaan Prancis lainnya.

Selain itu, Indonesia membeli radar GCI buatan perusahaan Prancis Thales.

Selama kunjungan resmi Macron ke Indonesia, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan dua dokumen kerja sama pertahanan.

Pertama, nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama terkait perlindungan informasi rahasia (MPCIA), dan kedua, surat niat (LoI) tentang kerja sama pertahanan strategis antara Indonesia dan Prancis.

MEMBACA  Menggunakan AI Sebagai Terapis? Ini Kata Para Ahli

Kedua dokumen itu ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Sébastien Lecornu.

Penerjemah: Genta Tenri/Mentari Dwi, Resinta S
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025