Amman (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dan Raja Abdullah II Yordania membahas krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina, dan mendesak gencatan senjata segera selama pertemuan mereka di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania, pada hari Senin.
“Kami berbicara tentang Gaza, bagaimana kita dapat membantu dalam aspek kemanusiaan. Kami juga mendesak gencatan senjata segera,” kata Prabowo kepada pers setelah pertemuan tersebut.
Dia menekankan komitmennya untuk mempromosikan perdamaian dan memperluas bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina yang terkena konflik.
“Kami akan menawarkan segala yang bisa kami berikan untuk mempercepat proses perdamaian,” tegasnya.
Selain Gaza, kedua pemimpin tersebut membahas penguatan kerja sama bilateral di beberapa bidang, seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi.
Menurut Prabowo, Indonesia mengimpor sebagian besar fosfat dan kaliumnya dari Yordania untuk keperluan pupuk.
Pada hari Senin, Prabowo dan Raja Abdullah II juga memimpin pertemuan bilateral antara pemerintah Indonesia dan Yordania di Istana Al Husseiniya.
Selama pertemuan tersebut, tiga nota kesepahaman (MoU) dan satu pakta kerjasama ditandatangani oleh kedua negara. MoU dan pakta tersebut mencakup kerja sama di bidang pertahanan, penelitian dan pendidikan, urusan keagamaan, dan pertanian.
Yordania adalah tujuan terakhir dalam tur Timur Tengah lima negara Prabowo, yang dimulai pada 9 April 2025. Sebelumnya, ia mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA), Türkiye, Mesir, dan Qatar.
Presiden dijadwalkan kembali ke Jakarta setelah menyelesaikan kunjungannya ke Amman.
Dalam konferensi pers di Jakarta sebelum berangkat ke tur, Presiden Prabowo mengatakan bahwa salah satu tujuan tur tersebut adalah berkonsultasi dengan negara lain tentang situasi di Gaza dan rencana Indonesia untuk lebih aktif dalam membantu rakyat Palestina.
Penerjemah: Fathur R, Aria C, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2025