Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto terus memantau konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel, kata seorang pejabat pada Selasa.
Merespon eskalasi permusuhan antara kedua negara, Prabowo telah memerintahkan semua instansi pemerintah terkait untuk memprioritaskan keselamatan dan keamanan warga Indonesia di daerah terdampak.
"Presiden telah mengarahkan stafnya untuk mengambil langkah antisipatif dan mengevakuasi warga Indonesia dari zona konflik," ujar Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro.
Dia menambahkan bahwa Prabowo konsisten menekankan posisi non-blok Indonesia dan komitmen untuk mendorong resolusi damai atas konflik ini.
"Posisi Indonesia jelas—kami yakin bahwa perdamaian selalu lebih baik daripada perang, yang hanya membawa kerugian bagi semua pihak," kata Ardiantoro.
Sebagai bagian dari respons, Kementerian Luar Negeri telah meningkatkan level siaga di Kedutaan Besar Indonesia di Tehran dari Level 2 ke Level 1—tingkat tertinggi—dan mulai mengevakuasi warga. Pada tahap pertama, 97 WNI telah diterbangkan keluar dari Iran.
Ketegangan di Timur Tengah melonjak pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara ke beberapa lokasi di Iran, mengklaim menarget fasilitas militer dan nuklir. Iran langsung membalas.
Situasi semakin memanas ketika Amerika Serikat terlibat dalam konflik pada 21 Juni, mengerahkan pesawat pengebom untuk menyerang tiga fasilitas nuklir Iran.
Sebagai balasan, Iran menembakkan rudal ke Pangkalan Udara AS Al Udeid di Qatar pada Senin, memicu protes dari otoritas Qatar.
Berita terkait: Israel-Iran conflict: Prabowo calls for peaceful resolution
Berita terkait: Indonesia’s parliament to question FM on Iran-Israel war, US strikes
Penerjemah: Fathur R/Mentari D, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025