Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih Prabowo Subianto mengunjungi empat negara anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, dan Malaysia pekan ini untuk memperkuat kerja sama pertahanan. Selama kunjungannya yang berlangsung dari 5 hingga 7 September 2024, Prabowo juga singgah di Bangkok, Thailand, untuk pertemuan tidak resmi dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra dan ayahnya Thaksin Shinawatra, yang memimpin pemerintah Thailand dari 2001 hingga 2006.
Menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian, Brigadir Jenderal Edwin Adrian Sumantha, Prabowo mendarat di Malaysia pada hari Sabtu dan langsung menuju Istana Negara di Kuala Lumpur untuk bertemu dengan Raja Malaysia, Sultan Ibrahim. Selama pertemuan tersebut, ia menegaskan komitmen Indonesia untuk menjalin hubungan pertahanan yang lebih erat dengan Malaysia.
“Saya menghargai hubungan yang kuat antara kedua negara kita dan akan terus berupaya untuk meningkatkan kerja sama, terutama di sektor pertahanan. Saya menghargai ucapan selamat dari Yang Mulia dan berharap kemitraan kita terus berkembang untuk kebaikan bersama,” kata Prabowo kepada Sultan.
Ia juga menyampaikan harapannya bahwa pertemuan ke-44 Komite Perbatasan Umum (GBC) Malaysia-Indonesia (Malindo), yang akan diselenggarakan Malaysia tahun ini, akan membantu memperkuat kembali kemitraan antara kedua negara.
Prabowo memulai kunjungannya ke Asia Tenggara pada hari Kamis dari Brunei Darussalam, di mana ia bertemu dengan Sultan Hassanal Bolkiah di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan, untuk membahas kerja sama potensial di industri pertahanan. Selama pertemuan tersebut, Prabowo juga menawarkan kuota beasiswa tambahan untuk perwira Angkatan Bersenjata Brunei untuk melanjutkan studi magister mereka di Universitas Pertahanan Indonesia.
Pada Kamis malam, Prabowo berangkat ke Vientiane, Laos. Ia bertemu dengan Presiden Laos Thongloun Sisoulith dan kemudian Perdana Menteri Sonexay Siphandone keesokan paginya. “Kami memahami bahwa Indonesia dan Laos tidak hanya menjalin hubungan bilateral, tetapi kami juga berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan keamanan regional dalam kerangka Masyarakat ASEAN,” ujarnya kepada Siphandone.
Selama pertemuan dengan Perdana Menteri Laos, Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk berbagi keahlian dalam manajemen bencana. “Kami juga berharap dapat melakukan latihan bersama untuk meningkatkan respons kolektif terhadap bencana alam di wilayah tersebut,” katanya.
Ia kemudian menuju Phnom Penh untuk bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet dan Presiden Senat Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen. Prabowo mengatakan kepada dua pejabat tinggi tersebut bahwa kemitraan yang kuat antara Indonesia dan Kamboja dapat berkontribusi pada kemakmuran dan perkembangan wilayah ASEAN secara keseluruhan.
Saat bertemu dengan Hun Sen, Prabowo juga menekankan perlunya kedua negara mengeksplorasi peluang kerjasama baru di masa depan. “Masa depan, sangat penting bagi kedua negara untuk aktif mencari dan mengeksplorasi peluang kerja sama baru, memastikan bahwa kemitraan kita tetap kuat dan responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul,” katanya.
Berita terkait: Bergabung dengan BRICS berdasarkan keputusan Presiden terpilih Prabowo: Menteri
Berita terkait: Perjanjian pertahanan Indonesia-Australia bukan aliansi militer, kata Prabowo
Translator: Genta Tenri Mawangi, Yashinta Difa
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2024