Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto sangat menghargai almarhum Monseigneur Petrus Turang, mantan Uskup Kupang, yang meninggal dunia pada Jumat pagi, memuji dedikasinya sepanjang hidup untuk berjuang demi kepentingan warga biasa.
“Dia adalah orang baik yang selalu berpikir positif dan bekerja untuk orang biasa. Itulah yang saya ingat tentang beliau,” katanya kepada media di Katedral Jakarta, Jakarta Pusat.
Presiden menyampaikan pernyataan tersebut setelah memberikan penghormatan terakhir kepada tokoh Katolik tersebut di katedral, didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
“Saya datang untuk memberikan penghormatan karena saya memiliki hubungan baik dengan Monseigneur Turang. Kami sering bertemu dan berbagi garis keturunan keluarga,” katanya.
Meskipun tidak memberikan rincian, kepala negara menginformasikan bahwa ibu almarhum, Dora Marie Sigar, dan mantan uskup tersebut memiliki hubungan. Keduanya berasal dari keturunan Minahasa dan dari provinsi Sulawesi Utara.
“Sebagai manusia, saya memberikan penghormatan. Saya juga telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya,” katanya.
Tiba pukul 15.38 waktu setempat, Prabowo menghabiskan sekitar 10 menit di dalam tempat ibadah sebelum keluar untuk berbicara dengan pers.
Saat kedatangannya, Presiden disambut oleh Uskup Jakarta Ignatius Suharyo, yang mengantarnya kembali ke kendaraannya setelah kunjungan belasungkawa.
Sebelumnya, Keuskupan Agung Kupang mengumumkan bahwa Monseigneur Turang telah menghembuskan nafas terakhirnya pukul 6.02 pagi pada Jumat setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Jenazah Monseigneur Turang akan dibawa ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada hari Sabtu (5 April 2025), di mana akan ditempatkan di katedral setempat sebelum dimakamkan pada Selasa (8 April).
Berita terkait: Paus melihat banyak kualitas istimewa di Indonesia: Uskup
Berita terkait: Kepala Kepolisian NTT menyambut duta Vatikan di Kupang
Berita terkait: Kardinal mendorong umat Katolik Indonesia memilih pemimpin dengan hati nurani
Penerjemah: Genta T/Hafidz M, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025